SuaraBogor.id - Pada era Indonesia masih berada di cengkerama penjajah kolonial Belanda, banyak bermunculan perkumpulan olahraga alias POR. Kebanyakan POR yang berdiri di era 1900-an didirikan oleh sejumlah etnis tertentu.
Kehadiran POR ini menjadi ajang sosialisasi dan bersaing di bidang olahraga. Sejumlah orang dari etnis Manado, Maluku, Jawa hingga Tionghoa ramai-ramai mendirikan POR.
Etnis Tionghoa pun tak ketinggalan. Di Batavia alias Jakarta, etnis Tionghoa juga memiliki organisasi sendiri. Namanya organisasinya Tiong Hoa Hwee Koan (THHK).
THHK ini pada awal berdirinya memiliki misi untuk menyebarkan ide-ide dan ajaran Konfusianisme dan pengatahuan umum kepada masyarakat Indonesia-Tionghoa.
Saat POR menjamur di Indonesia, THHK pun tak mau ketinggalan. Awalnya THHK hanya fokus pada cabang olahraga atletik dan bola keranjang alias basket. Sepak bola belum dilirik karena belum populer.
Sepak bola kemudian menjadi perhatian banyak orang di Batavia. THHK pun tak mau ketinggalan dan mulai membentuk tim bernama Tiong Hoa Hwee Koan Scholar’s Football Club atau Pa Hoa FC. Klub ini berdiri pada 2 Agustus 1912.
Dua tahun setelah berdiri, Pa Hoa FC berganti nama menjadi Union Makes Strength (UMS). Etnis Tionghoa mayoritas bergabung di UMS. Awalnya klub ini berlatih dengan menyewa lapangan klub sepak bola Donar alias Tjih Ying Hwei.
Namun kemudian klub ini sebuah kebun milik orang pribumi bernama Haji Manah mereka sewa dengan tarif 6 gulden per bulan. Tak berselang lama, dua pendiri UMS, Oey Keng Seng dan Louw Hap Ic membeli lapangan tersebut dari Haji Manaf.
Peran UMS untuk Sepak Bola Indonesia
Baca Juga: Media Inggris Soroti Perkembangan Karier Egy Maulana Vikri yang Dijuluki 'Messi Indonesia'
Setelah melalui fase kurang mengenakkan di era saat awal-awal kelahiran PSSI, UMS bersama klub sepak bola Tionghoa lainnya, Tunas Jaya pada akhirnya bergabung ke VIJ.
VIJ atau Voetbalbond Indonesische Jacatra berdiri pada 28 November 1928. Klub ini adalah cikal bakal Persija. Kemunculan VIJ sendiri untuk menyangingi oetbal Bond Batavia Omstreken (VBO), perkumpulan sepak bola orang Belanda. UMS di awal-awal bergabung ke VBO.
Pada era 50-an, setelah Indonesia merdeka, UMS tidak lagi menjadi klub khusus orang Tionghoa. Ialah Djamiat Dalhar menjadi pemain pribumi pertama yang bergabung ke UMS.
Djamiat Dalhar saat itu tinggal di Tanah Abang. Dalhar menghabiskan masa kecilnya di Yogyakarta. Dia mulai bermain sepak bola ketika kanak-kanak, di alun-alun sekitar masjid Agung Yogyakarta.
Kehadiran Djamiat Dalhar membuat UMS menjadi klub lokal yang sulit dikalahkan di kompetisi internal VIJ alias Persija. Djamiat bersama sejumlah pemain Tionghoa seperti Chris Ong, Thio Him Tjiang, dan Kwee Kiat Sek pada akhirnya menjadi andalan di tim utama Persija.
Mereka-mereka juga yang menjadi kekuatan di timnas Indonesia di era 50-an. Kwee Kiat Sek dan Thio Him Tjiang menjadi bagian dari tim Merah Putih saat Indonesia menahan imbang Uni Soviet 0-0 di Olimpiade 1956.
Berita Terkait
-
Tekad Warga Tionghoa, Bebaskan Sam Poo Kong dari Cengkraman Orang Yahudi
-
Mengenal Lebih Dekat Sejarah Gambang Kromong, Kesenian Akulturasi Budaya Tionghoa dan Betawi
-
Yap Tjwan Bing, Tokoh Keturunan Tionghoa Asal Solo yang Jadi Anggota BPUPKI
-
Kisah Tan Mo Heng, Kiper Keturunan Tionghoa yang Bela Indonesia di Piala Dunia 1938
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Puncak Membara! Warga Korban PHK Siap Gugat Presiden, Janji Menteri Hanif Faisol Cuma Angin Surga?
-
Mengapa Truk Box Itu Gagal Menanjak? Misteri Penyebab Rem Blong di Tanjakan Ciampea Renggut Nyawa
-
Bentrok Kepentingan Tanah Desa vs Utang BLBI, Mendes Yandri Desak Keputusan Berani Pemerintah
-
Membongkar Strategi CIMB Niaga Bogor: Bukan Hanya Pinjaman, Tapi Garansi Bisnis Berkelanjutan
-
Lelang Tanah 800 Hektare Akibat 'Dosa Masa Lalu': Dua Desa Kuno di Bogor Jadi Tumbal Skandal BLBI