Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Kamis, 17 Februari 2022 | 09:10 WIB
Ilustrasi pencabulan terhadap anak oleh orang terdekat di lingkungan. [Suara.com/Rochmat]

SuaraBogor.id - Kasus rudapaksa kembali terjadi di lingkungan pondok pesantren (ponpes). Setelah masyarakat dibuat geram dengan kasus Herry Wirawan yang divonis seumur hidup, di Sukabumi, pengurus ponpes lalukan tindakan rudapaksa kepada tiga santriwati.

"Tersangka kami tangkap setelah adanya laporan dari keluarga korban atas perbuatan yang dilakukan WA terhadap santriwatinya sendiri," kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP I Putu Asti Hermawan Santosa di Mapolres Sukabumi, Rabu (17/2) mengutip dari Antara.

Menurut Asti, atas ulah bejat yang dilakukan tersangka terhadap para santriwati yang masih berusia di bawah umur, pihaknya menjerat tersangka dengan Pasal 81 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang ancaman hukuman penjaranya maksimal seumur hidup.

Informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian, tersangka melakukan aksinya kepada para santriwati itu di lantai dua rumah WA di Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi. Bahkan aksi bejatnya itu telah dilakukan tersangka sekitar 20 kali dan dari hasil penyidikan, santriwati yang menjadi korbannya ada tiga orang yang seluruhnya masih di bawah umur.

Baca Juga: 7 Fakta Kasus Herry Wirawan Terbaru, Predator Seksual Perkosa 13 Santriwati yang Lolos Vonis Hukuman Mati dan Kebiri

Untuk menjerat korban, WA mengundang para korbannya dengan modus bisa membantu menyembuhkan penyakit korban maupun keluarganya ternyata itu hanya tipu daya tersangka untuk melampiaskan hasratnya.

Kebusukan oknum pengurus ponpes ini akhirnya tercium setelah salah satu korban mengadukan kejadian yang dialaminya tersebut kepada neneknya dan kemudian diceritakan lagi ke ibunya dan akhirnya dilaporkan kepada pihak kepolisian.

"Kami masih mengembangkan kasus ini dan mengimbau kepada siapapun yang telah menjadi korbannya untuk melapor," kata Asti.

Load More