Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 21 Februari 2022 | 19:24 WIB
Tahu tempe di Pasar Sederhana Bandung menghilang setelah perajin mogok produksi, Senin (21/2/2022). [Ayobandung.com/Muslim Yanuar Putra]

SuaraBogor.id - Aksi mogok pengrajin Tahu dan Tempe di Kabupaten Bogor, Jawa Barat membuat sejumlah pasar mengalami kelangkaan. Hal tersebut dipicu karena harga kedelai naik.

Tarmono (45) pedagang Blok D Pasar Rakyat Cisarua berharap, pemerintah bisa turun tangan dalam penanganan kenaikan bahan bahan pokok, khususnya kedelai sebagai bahan baku pembuatan tahu dan tempe.

“Harapan nya sih semoga cepat normal seperti biasa, rabu kami mulai jualan lagi tapi dengan penyediaan stok yang tidak banyak,” katanya kepada wartawan, Senin (21/2/2022).

Dilematis antara kenaikan ongkos produksi dan kenaikan harga jual membuat pedagang bingung sehingga, memutuskan untuk tidak berjualan terhitung sejak Senin 21 Februari 2022

Terpantau dari beberapa Pasar Rakyat di Kabupaten Bogor. Himbauan tertulis maupun lisan dari para pengrajin tahu tempe se-Jabotabek sudah berhembus di pasar sejak seminggu belakang.

Baca Juga: Harga Kedelai Melejit, Perajin Tahu Takwa Kediri Ikutan Naikkan Harga

Isinya berupa ajakan dan himbauan untuk tidak berdagang selama tiga hari yaitu tanggal 21, 22, dan 23 Februari 2022.

Direktur Utama Perumda Pasar Tohaga Haris Setiawan, dalam pantauannya di Pasar Rakyat Cisarua membenarkan kabar tersebut.

“Kenaikan harga kedelai mencapai hingga 20 persen, pedagang memberlakukan mogok dagang karena berharap harga bisa turun sehingga mereka tidak harus menaikan harga jual,” terang Haris

Harga kedelai yang semula berkisar antara Rp9 ribu, hingga Rp10 ribu, sekarang berkisar antara Rp11,5 ribu, hingga Rp12 ribu, per kilo gram.

Baca Juga: 3 Hal yang Membuat Masyarakat Indonesia Kesulitan Menjalani Kehidupan, Ada Banyak Krisis!

Load More