SuaraBogor.id - Kapan malam nisfu syaban sebenarnya? Malan nisfu syaban ditunggu-tunggu setiap muslim karena menyimpan banyak keutamaan dan saat yang tepat untuk pengampunan dosa.
Satu Syaban jatuh pada 4 Maret 2022, sehingga malam Nisfu Syaban jatuh pada 17 Maret 2022 setelah magrib.
Dikutip dari AyoBandung, pada malam nisfu syaban terdapat pahala ibadah yang lebih besar dari biasanya.
Hadits berbunyi Rasulullah Muhammad SAW bersabda:
Baca Juga: Anti Mainstream Ucapkan Ulang Tahun ke Pacar Pakai Sampul Buku Yasin: Spill
"Syaban itu bulan antara Rajab dan Ramadhan. Bulan ini banyak diabaikan oleh umat manusia, padahal dalam bulan ini (Syaban) amal-amal hamba itu diangkat (diterima oleh Allah). Aku ingin amalku diterima oleh Allah di bulan Syaban dalam keadaan aku berpuasa."
“Walaupun dasar malam Nisfu Sya'ban berupa hadits dha'if atau mungqathi', dianggap cukup karena amalan malam Nisfu Sya'ban berasal dari fadha'ilul a'mal yang merupakan bentuk anjuran, ibadah, dan sebagai motivator untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT."
Pada malam Nisfu Sya'ban, umat Muslim juga disunnahkan membaca surat Yasin sebanyak 3 kali setelah menunaikan ibadah sholat Maghrib.
- Bacaan surat Yasin yang pertama niatkan agar diberikan Allah SWT umur panjang yang berkah. Bacaan surat Yasin yang kedua, niatkan agar dijauhkan dari malapetakan.
- Bacaan surat Yasin yang ketiga diniatkan agar Allah SWT menjauhkan diri kita dari ketergantungan terhadap manusia.
Doa setelah baca yasin malam nisfu syaban:
Bismillahirrohmaanirrohim. Wa shollallaahu'ala sayyidina Muhammad wa' ala aalihi wa shohbihi wa sallam. "Allahumma ya dzal manni wa la yumannu 'alaika, ya dzal jalali wal ikram, ya dzat thowli wal in'am, la ilaha illa anta dzohrollaajiin wa jaarol mustajiiriin wa ma'manal khoo'ifin.
Allahumma in kunta katabtani 'indaka fî ummil kitabi syaqiyyan aw mahruman aw mathruudan aw muqotarron 'alayya fir rizqi, famhullahumma bifadhlika syaqowati wa hirmaani wa thordii wa iqtaaro rizqi wa atsbitni 'indaka fii ummil kitaabi sa'iidan marzuukon muwaffakon lil khoiroot,
Fa innaka qulta wa qowlukal haqqu fi kitabikal munazzali 'ala lisani nabiyyikal mursali, yamhullaahu ma yasya'u wa yutsbitu wa 'indahu ummul kitab. Ilaahi bittajallil a'dzhomi fi lailatin nishfi min sya'banal mukarrom allati yufroqu fii ha kullu amrin hakiimin wa yubrom,
As'aluka an taksyifa 'annaa minal balaa imaa na'lamu wa maa laa na'lamu wa maa anta bihi a'lamu innaka antal a'azzul akrom. Wa shollallahu ta'aala 'ala sayyidina Muhammadin wa 'ala aalihi wa shohbihi wa sallam."
Artinya:
"Ya Allah, Dzat Pemilik anugrah, bukan penerima anugrah. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai dzat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan. Tiada Tuhan selain Engkau. Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan.
Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisi-Mu di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah, wahai Allah, dengan anugrah-Mu, dari Ummul Kitab akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisi-Mu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan.
Sungguh Engkau telah berfirman dan firman-Mu pasti benar, di dalam Kitab Suci-Mu yang telah Engkau turunkan dengan lisan nabi-Mu yang terutus: “Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya dan di sisi Allah terdapat Ummul Kitab."
Wahai Tuhanku, demi keagungan yang tampak di malam pertengahan bulan Sya'ban nan mulia, saat dipisahkan segala urusan yang ditetapkan dan yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui.
Engkaulah Yang Mahamengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, demi Rahmat-Mu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi. Semoga Allah melimpahkan solawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat beliau."
Demikian jawaban kapan malam nisfu syaban.
Berita Terkait
-
Keistimewaan Surat Yasin Ayat 82: Kekuatan Tak Terlihat di Balik Doa dan Ikhtiar
-
Jatah Bulanan Lisa Mariana dan Nayunda Nabila dari Pejabat, Selisih Rp16 Juta
-
Niat Puasa Qadha Ramadhan di Bulan Syawal dan Ketentuan Tata Caranya
-
Apakah Puasa Syawal Harus Berurutan? Jangan Sampai Salah, Ini Hukumnya!
-
Apakah Puasa Syawal Harus Bayar Hutang Puasa Ramadhan Dulu? Ini Penjelasannya
Tag
Komentar
Pilihan
-
Busa Misterius di Ciliwung Terkuak, Gudang Transit Sabun Dicurigai
-
Jelang Debat Keempat, Prabowo-Gibran Dapat Dukungan dari MDS COOP, Rini Soemarno: Semoga Allah Kabulkan
-
Mahasiswi Depok Ditemukan Tewas Oleh Ibu Pelaku di Rumah Kontrakan, Ternyata Dibunuh Pacar Sendiri
-
Debat Ketiga Capres Semalam, Milenial di Bogor Nilai Anies dan Ganjar Hanya Fokus Bahas Kinerja Menhan
-
Hari Ini Bawaslu Mulai Telusuri Dugaan Pelanggaran Kampanye Anak Airlangga Hartarto
Terkini
-
Dedi Mulyadi: 25 Persen Lulusan SMP Jabar Bisa Sekolah Gratis di SMA Swasta!
-
Sejarah Terukir! Mahkota Raja Pajajaran Kembali 'Pulang' ke Bogor Setelah Ratusan Tahun
-
Dedi Mulyadi Turun Tangan, Desain Museum Pajajaran Bogor Bakal Dirombak
-
Dedi Mulyadi Larang Pungutan Sumbangan di Jalan, Berlaku 14 April 2025!
-
Didukung Dedi Mulyadi, Museum Pakuan Pajajaran 'Bumi Ageung Batutulis' Segera Hadir
-
Siap-siap, Gedung Kesenian Bogor Akan Lebih Keren!
-
Kabur Usai Tabrakan, Mobil Ditinggal di Cianjur Ternyata Bawa 'Harta Karun' Pertalite
-
Gubernur Jawa Barat Tinjau Lokasi Longsor di Bogor, Jalan Akan Disulap Jadi Taman Leuweung Batutulis
-
Kepala Inspektorat Bantah Ucapan Bupati Bogor Soal Hasil Akhir Kasus Kades Minta THR
-
Ketua DPRD Bogor Hadiri Festival Pencak Silat, Ajak Lestarikan Warisan Leluhur
-
Seniman Harus Rogoh Kocek Rp2 Juta Cuma Buat Tampil di Gedung Kesenian Milik Pemkab Bogor
-
Ledakan Petasan Warnai Kebakaran Hebat di Leuwiliang, Polisi Selidiki Penyebab Pasti
-
Senin Tegang! Hasil Pemeriksaan Kades Minta THR ke Perusahaan Diumumkan
-
Kabar Buruk Pendaki! Jalur Gunung Gede Pangrango Diperpanjang Penutupannya Hingga 21 April
-
Sekda Bogor Soal Nama CDOB Usulan Dedi Mulyadi: Masyarakat yang Menentukan