Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Kamis, 10 Maret 2022 | 17:24 WIB
Refly Harun bersama Slamet Maarif. (YouTube/Refly Harun)

SuaraBogor.id - Tanggapi pernyataan yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) soal ciri-ciri penceramah radikal, persaudaraan Alumni 212 atau PA 212 buka suara.

Ketua PA 212 Slamet Maarif menilai bahwa BNPT sudah ikut campur soal ajaran Islam dan upaya mereduksi pokok ajaran Islam.

"Dengan BNPT (pemerintah) menyatakan bahwa mengkafirkan orang yang berbeda agama adalah merupakan ciri penceramah radikal yang mengarah ke terorisme, itu sangat bahaya. Wajib umat Islam melawan dan tidak wajib untuk taat pada pemerintahan yang berupaya melakukan perubahan pada ajaran agama Islam," katanya, mengutip dari Warta Ekonomi -jaringan Suara.com, saat dihubungi pada Kamis (10/03/2022).

Kategorisasi muslim-kafir menurut Slamet adalah hal pokok dalam Islam. Bila pemerintahan ingin buat agama baru, kata dia, maka itu urusan mereka.

Baca Juga: Kritisi Ciri-Ciri Penceramah Radikal yang Dirilis BNPT, Pentolan 212: Itu Sangat Bahaya

Tapi, menurutnya, melakukan distorsi atas ajaran Islam maka ini sebuah tantangan bagi umat Islam khususnya para ulama.

"Bila ada ulama yang diam atas permasalahan ini maka mereka merupakan pengkhianat kepada Allah SWT dan rasul-Nya," sambung Slamet.

Selain itu, ia menyebutkan ciri-ciri yang dibeberkan BNPT cenderung multitafsir dan sangat rentan disalahgunakan untuk membungkam oposisi.

Misalnya ciri anti pemerintah yang bisa diarahkan ke pihak yang mengkritik pemerintah.

"Contoh lagi masalah Khilafah juga harus jelas, sebab khilafah itu ada dalam Alquran (Ajaran Islam) Khilafah nubuwwah. Ada juga yang memaknai salah kaprah dengan khilafah dianggap mau membuat negara Islam di Indonesia. Nah ini kan harus jelas," tegasnya.

Baca Juga: Tanggapi BNPT Rilis Ciri Penceramah Radikal, Sekum PP Muhammadiyah: Timbulkan Kontroversi dan Kegaduhan

Maka, ia meminta agar BNPT sebaiknya jangan terburu-buru mengeluarkan ciri tersebut sebelum tukar pikiran dengan beberapa pihak seperti MUI atau pimpinan ormas Islam.

Load More