SuaraBogor.id - Puluhan siswa di SDN Cigombong, Desa Mekarsari, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur terpaksa menjalani Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) oleh dua orang tenaga pengajar.
Sekolah tersebut berada di wilayah terpencil di Cianjur selatan, atau berjarak sekitar 100 kilomter dari arah Kota Cianjur.
Selain itu, para siswa harus menempuh jalan kaki sekitar tiga jam dari rumah mereka untuk bisa sampai di sekolah. Kamis (17/3/2022).
Bahkan dalam KBM SD negeri itu sangat kekurangan tenaga pengajar yang hanya dua orang, satu orang berstatus aparatur sipil negara (ASN) dan satu pengajar lainnya honorer.
Baca Juga: Ingin Jadi ASN di IKN? Menpan RB Bocorkan Syarat-syaratnya, Termasuk Jago Hal Ini
Tidak hanya itu, fasilitas penunjang juga sudah sangat tidak layak. Dari enam banguan kelas, hanya tiga yang dapat digunakan kegiatan KBM dan sisanya dibiarkan terbengkalai karena kondisinya yang rusak.
Plt Kepala SD Negeri Cigombong, Anwar Sadad menyebutkan, saat ini tercatat ada sebanyak 44 siswa yang menimba ilmu di sekolah tersebut.
"Sebanyak 44 siswa itu juga berasal dari sejumlah kampung yang ada di desa tersebut. Untuk dapat tiba di sekolah, para siswa harus berjalan kaki selama tiga jam," katanya.
Selain itu, kata dia, terdapat dua orang guru yang dimiliki sekolah itu harus melayani sebanyak 44 orang siswa yang belajar di sekolah itu.
"Kita maksimalkan tenaga pengajar yang ada untuk dapat melayani para siswa dengan maksimal. Meskipun, memang sangat tidak ideal antara jumlah guru dengan siswa," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Ia mengatakan, dalam melaksanakan KBM, jelas Anwar, pihaknya hanya mengandalkan tiga ruang kelas dari enam ruang yang ada di sekolah itu.
"Kita sangat kekurangan, hanya dua orang guru, yang satu berstatus ASN dan satu honorer. Kita sangat kekurangan. Hanya tiga ruang kelas yang bisa digunakan, dan sisanya dalam kondisi rusak dan tidak layak," ujarnya.
Selain itu, dirinya menjelaskan, terkait adanya tiga ruang kelas milik sekolah itu yang disegel oleh pihak perusahaan, Anwar mengaku tidak tahu dengan persoalan itu.
"Bangunan kelas baru yang jaraknya sekitar 5 kilometer dari komplek sekolah lama dari awal tidak pernah digunakan oleh para siswa. Kita tidak tahu-menahu, karena sejak awal kita memang tidak pernah mempergunakan bangunan itu," jelasnya.
Kontributor : Fauzi Noviandi
Berita Terkait
-
Ingin Jadi ASN di IKN? Menpan RB Bocorkan Syarat-syaratnya, Termasuk Jago Hal Ini
-
Sempat Terkendala Bahasa, Abdul Latif, WNA Arab Saudi Penyiram Air Keras Jalani Sidang Perdana Secara Virtual
-
Rasakan Gempa Susulan, Warga Sukabumi: Lumayan Berguncang
-
Gempa Dangkal Terjang Sukabumi, BPBD Cianjur: Laporan Kerusakan Masih Dipantau
-
Bima Arya Tidak Masuk Rekomendasi Kabinet Jokowi, Bos Jalan Tol Jusuf Hamka Makan di Warteg, Netizen: Wow Murah Banget
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Daftar 5 Mobil Baru Murah di Indonesia Juni 2025: Mulai Rp 130 Jutaan, Desain Keren dan Irit BBM!
-
Hancurkan Malaysia 4-0, Timnas Putri Indonesia ke Semifinal Piala AFF U-19 2025
-
Rudiantara Ungkap Kasus Fraud eFishery dan Investree Buat Pendanaan Startup RI Anjlok
-
Skema Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026 di Ronde 4 Kualifikasi Zona Asia
-
Rudiantara Sentil OJK Soal Aturan 'Saklek' Pinjol: Jangan Terlalu Kencang, Nanti Mati!
Terkini
-
Cara Menata Dapur Minimalis agar Tetap Terlihat Luas dan Nyaman
-
Klaim 5 Saldo Dana Kaget Ratusan Ribu, Biar Weekend Makin Semangat!
-
Semangat Berbagi di Era Digital: Klaim Saldo DANA Kaget hingga Rp449 Ribu Lewat 3 Link Ini!
-
Rebut Kesempatan Cuan hingga Rp449 Ribu! Klaim Sekarang Lewat 3 Link Saldo DANA Kaget Ini!
-
Klaim 3 Link DANA Kaget Hari Ini, Jumat Berkah Jadi Sumringah