SuaraBogor.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Uno mendorong pembangunan kereta gantung di kawasan Puncak Bogor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Hal tersebut langsung ditanggapi oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), terkait hal itu pihaknya bakal melakukan kajian menyangkut kemungkinan pembangunan Kereta Gantung untuk mengatasi kemacetan di kawasan Puncak.
Direktur Prasarana BPTJ Jumardi menyebutkan, pembangunan moda berbasis rel di Puncak bertujuan mengurangi beban kemacetan lalu lintas berbasis jalan tentu harus mempertimbangkan fungsi yang maksimal sebagai angkutan umum massal.
"Selain itu tentu harus mempertimbangkan karakteristik demand serta faktor teknis yang paling memungkinkan, sehingga akan menarik perhatian investor untuk mendanai," kata Direktur Prasarana BPTJ Jumardi, Selasa (22/3/2022).
Dalam kajian tersebut tertulis, merekomendasikan bentuk moda transportasi berbasis rel yang paling memungkinkan untuk dibangun di puncak adalah kombinasi antara Kereta AGT (Automated Guideway Transit) dan Kereta Gantung (Cable Car).
Dengan rencana pembangunan panjang lintasan angkutan berbasis rel tersebut menurut hasil kajian adalah 27,88 km dengan terbagi dalam 2 segmen.
Segmen I antara Sentul City - Taman Safari sepanjang 23,40 km menggunakan moda Kereta AGT. Sedangkan segmen II adalah antara Taman Safari - Puncak sepanjang 4,48 km dimana segmen ini baru menggunakan Kereta Gantung.
Kajian yang dilakukan BPTJ menyebut pembangunan moda berbasis rel menuju Kawasan Puncak dengan kombinasi Kereta AGT dan Kereta Gantung membutuhkan biaya tak kurang dari Rp. 7,31 trilyun.
Jumlah tersebut terbagi atas pembiayaan pembangunan Kereta AGT sebesar Rp. 6,32 trilyun dan Kereta Gantung hampir Rp 1 trilyun. Jumlah sebesar itu belum termasuk pembebasan lahan yang diperkirakan membutuhkan sebesar Rp. 693 milyar.
Menanggapi hal itu, Bupati Bogor Ade Yasin merasa tidak setuju dengan perencanaan yang di buat oleh BPTJ.
Baca Juga: Hendak Mengikuti Rapat, Kepala Desa di Bogor Meninggal Dunia Gara-gara Penyakit Lambung
“Kemahalan kalau menurut saya. Lebih baik Puncak 2 aja selesaikan,” kata Bupati Bogor Ade Yasin saat hadiri peresmian gedung pelayanan di RSUD Cibinong, Selasa (22/3/2022).
Ade mangatakan jika dana tersebut di alokasikan untuk mewujudkan puncak dua tidak akan memakan banyak biaya dan akan jauh lebih efisien untuk mengurai kemacetan yang terjadi di jalur puncak.
“Nggak akan sampe Rp 7 triliun kalau Puncak 2. Itu Rp 1 triliun juga kurang,” ucapnya.
“Saya kira kalau kereta gantung untuk wisatanya aja. Tapi kepentingan masyarakat yang akan menuju Bandung, Cianjur, kurang terbantu. Kalau Puncak 2 kan keluarnya di Cianjur, yang ke Bandung bisa lewat situ,” tambahnya.
Kontributor : Devina Maranti
Berita Terkait
-
Hendak Mengikuti Rapat, Kepala Desa di Bogor Meninggal Dunia Gara-gara Penyakit Lambung
-
Dua Pelaku Curanmor Nyaris Diamuk Warga di Gunung Putri Bogor
-
Gagas Lapangan Kerja, Sandiaga Uno Ajak Warga Jadi Jurangan Lele Lalap
-
Viral, Aksi Begal Sadis Beraksi di Bogor, Netizen: Beraninya Bawa Senjata dan Keroyokan
-
Muchamad Iqbal Siap Pimpin KNPI Bogor
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
Terkini
-
4 Kelebihan Sepeda MTB untuk Bapak-Bapak dan Rekomendasi Harga 2025
-
Pria Diduga 'Bank Keliling' Ditemukan Tewas di Gubuk Rumpin, Polisi Ungkap Dugaan Penyebabnya
-
Puncak Bogor Segera Punya Jalan Alternatif Baru! Ini Proyek Rudy Susmanto yang Dimulai 2026
-
Berkontribusi Dukung Asta Cita, BRI Terima Penghargaan dari Kementerian IMIPAS
-
Pembangunan Koperasi Merah Putih Bogor Haram Beli Lahan Baru, Kajari: Kita Pakai Aset Desa