Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Selasa, 05 April 2022 | 05:05 WIB
Gelandang sentral Manchester United, Paul Pogba. [Paul ELLIS / AFP]

SuaraBogor.id - Ibadah puasa dijalani umat muslim, tak terkecuali para pesepak bola di seluruh dunia tiap awal Ramadhan. Di Eropa, utamanya di Liga Inggris cukup banyak pesepak bola muslim yang tetap menjalani ibadah puasa di tahun ini.

Pemain seperti Mohamed Salah dari Liverpool, Paul Pogba, Karim Benzema, Wesley Fofana, hingga Riyad Mahrez ialah salah satu pesepak bola muslim yang tetap taat menjalani ibadah puasa.

Bagi pesepak bola profesional, menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan tetap dijalani dengan strategi-strategi yang tepat.

Salah satu rumah sakit terbaik untuk para atlet di Qatar, Aspetar sempat mempublikasikan bagaimana tim dokter bisa menerapkan stretagi yang tepat untuk mengatasi perubahan gaya hidup pesepak bola di bulan suci Ramadhan.

Baca Juga: 5 Pesepak Bola Dunia yang Pernah Pindah Agama, dari Franck Ribery hingga Djibril Cisse

Di luar bulan Ramadhan, seorang atlet harus makan tiga kali sehari dalam porsi besar untuk memiliki daya tubuh prima. Namun hal itu akan berubah saat menjalankan ibadah puasa. Demikian pula untuk kebutuhan hidrasi.

Ahli Epidemiologi, Abdulaziz Farooq mengutip dari Euronews, Selasa (4/4/2022) mengatakan bahwa 80 persen atlet dan pesepak bola muslim melaporkan daya tahan tubuh mereka berkurang selama bulan Ramadhan.

70 persen mengatakan konsentrasi mental mereka sedikit terganggu dan 60 persen mengeluhkan soal kualitas tidur.

Karenanya menurut Abdulaziz Farooq, manajer tim dan pelatih harus bisa memiliki cara dan bersikap lebih fleksibel dengan jadwal latihan.

Pelatih kata Farooq disarankan untuk memantau beban latihan, pemulihan, suasana hati dan motivasi pemain. Mereka juga diminta untuk mengawasi setiap penyimapangan di awal pesepak bola menjalani ibadah puasa.

Baca Juga: Inilah Doa Sahur Ramadhan yang Dibaca Rasulullah SAW

"Terkadang pemain muslim cukup kesulitan untuk berpuasa, terutama bagi pemain profesional. Klub harus bisa berbicara dengan para pemain dan pembuat keputusan di liga hingga tidak merugikan siapapun," kata salah satu pesepak bola semi profesional di Inggris, Sufyan Zia kepada Football Now.

Load More