Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Sabtu, 09 April 2022 | 10:44 WIB
Dea OnlyFans [Suara.com/Evi Ariska]

SuaraBogor.id - Komedian Marshel Widianto secara blak-blakan soal dirinya ikut terseret kasus video syur Dea Onlyfans baru-baru ini.

Marshel Widianto mengaku mengeluarkan uang Rp 1,4 juta untuk mendapat konten syur milik Dea Onlyfans.

Namun, dirinya mengakui jugam bahwa hal itu murni karena alasan ingin membantu Dea Onlyfans yang terbelit masalah ekonomi.

Hal itu diungkapkan Marshel usai diperiksa penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya.

Baca Juga: Terpopuler: Warga Gugat ke MK Minta Jabatan Anies Diperpanjang hingga Marshel Hanya sebagai Saksi

"Sejujurnya gue berasal dari orang yang susah, gue tahu banget ketika ada wanita yang menjalankan hal seperti itu otomatis masalahnya pasti ekonomi. Ya sudah gue bantu dari ekonomi," ujar Marshel

Marshel juga mengungkapkan awalnya tidak ada niat untuk membeli konten yang membuat Dea akhirnya menjadi perbincangan di media sosial.

Meski demikian, Marshel kemudian mengirimkan uang sebesar Rp1,4 juta dan mendapatkan akses ke akun Google Drive Dea yang berisi 76 video porno dan sejumlah foto tanpa busana.

"Kalau, misalnya, lu tanya kenapa lu beli? Ya karena memang gue penasaran juga, kalau gue ngasih uang doang, dia takutnya tersinggung akhirnya tuker konten, dia kasih gue konten, gue kasih dia uang," katanya.

Marshel mengatakan tidak menggunakan situs OnlyFans untuk menyalurkan bantuannya kepada Dea karena ingin menghindari potongan dari pengelola situs tersebut.

Baca Juga: Tak Cukup Alat Bukti untuk Jadi Tersangka, Polisi Tegaskan Marshel Widianto Hanya Sebagai Saksi

Marshel mengakui bahwa tindakannya membeli konten bermuatan pornografi tersebut tidak bisa dibenarkan. Marshel meminta maaf kepada publik atas kegaduhan yang ditimbulkannya.

"Saya minta maaf dulu atas kegaduhan ini, teman-teman saya juga kaget sebenarnya. Karena ini perbuatan yang tidak bisa dibilang benar juga, gue juga ngakuin salah," ujarnya. [Antara]

Load More