Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Jum'at, 22 April 2022 | 08:52 WIB
Potret Megawati Soekarnoputri (Instagram/presidenmegawati)

SuaraBogor.id - Sindiran Megawati Soekarnoputri menyindir emak-emak yang membeli baju lebaran tapi tetap antre minyak goreng. Akibat pernyataannya Megawati pun langsung menjadi perbincangan di Twitter.

Megawati yang melontarkan pernyataan soal emak-emak antre minyak goreng dan demo mahasiswa pun langsung menuai kecamatn publik.

Tak sedikit pihak yang tidak sepakat dengan pernyataan Ketua Umum PDIP ini. Bahkan ada yang menyebut Megawati kerjanya binggung terus.

“Saya lihat di pasar-pasar, akibat dilepas aturan PPKM, ibu-ibu berbondong-bondong beli baju baru dan sebagainya, tetapi di satu sisi yang buat saya bingung mereka antre minyak goreng,” kata Megawati dikutip dari Terkini.id, Jumat (22/4/2022).

Baca Juga: Minim Prestasi dalam Pengungkapan Kasus Korupsi, KPK Cuma Sibuk Urusi Lili Pintauli

Buntut sindiran Megawati tersebut, banyak pengguna Twitter Twitter mengomentari kebingungan yang dialami mantan Presiden Indonesia tersebut. Mereka pun membahas gelar profesor Megawati hingga menyebut Ibu dari Ketu DPR RI itu teralu julid terhadap kaum emak-emak.

Menurut akun @idamansemuanya, seharusnya seorang profesor bisa memberikan solusi atas masalah Indonesia.

“Bu Mega ini kan profesor, ya kalau profesor menemukan permasalahan di lapangan segera dibikin risetnya, kasih solusi berdasarkan kajian akademik,” tulisnya.

Sementara, netizen lain dengan akun @realjuhak mengomentari bahwa kenapa Megawati suka kebingungan.

“Bu mega ini kerjaannya bingung terus dah,” ungkapnya.

Baca Juga: Kebut Penyelidikan Kasus Mafia Minyak Goreng, Kejagung Periksa 4 Orang Petinggi Perusahaan

Ada juga netizen yang menanyakan mengapa Megawati bisa julid kepada sesama ibu-ibu padahal dia sendiri seorang ibu-ibu.

“Padahal bu mega ini Ibu-ibu tapi mengapa julid sekali sama sesama Ibu-ibu,” tutur @k_ekhaa.

Netizen dengan akun @budiaesaja memaklumi kebingungan Megawati karena mantan orang nomor satu di Indonesia tersebut dilahirkan dari keluarga berada.

“Saya maklumi bingungnya bu Mega…hidup beliau sejak kecil di istana gk seperti ibu-ibu..becek-becek ke pasar, antri sembako antar jemput ojek anak, rebutan diskon baju lebaran,” imbuhnya.

Load More