Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Selasa, 26 April 2022 | 21:12 WIB
Pengamatan CCTV dari Pulau Sertung pada pukul 20:20:02 WIB - Aktivitas letusan Gunung Anak Krakatau pada Minggu (24/4/2022) mengeluarkan abu vulkanik. ANTARA/HO-PVMBG/pri

SuaraBogor.id - Gunung Anak Krakatau saat ini level III atau siaga. Menanggapi hal itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Gefisika (BMKG) mengimbau, kepada masyarakat tetap waspada.

Saat ini juga, BMKG memastikan akan segera berkoordinasi dengan stakeholder terkait.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati merilis siaran pers kewaspadaan, terkait potensi dampak erupsi Gunung Anak Krakatau atau GAK.

“Secara historis aktivitas GAK ini pernah menimbulkan tsunami, sehingga hal ini perlu disampaikan,” kata Dwikorita saat jumpa pers.

Baca Juga: Jelang Lebaran Jawa Tengah Diprediksi Masih Berpotensi Diguyur Hujan, Pemudik Diminta Waspada

Kemudian, dia mengaku, bersama dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM terus melakukan monitoring perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau dan muka air laut di Selat Sunda.

Pihaknya juga meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gelombang tinggi seiring dengan meningkatnya level aktivitas Gunung Anak Krakatau.

“Utamanya waspada saat malam hari, sesuai dengan info yang disampaikan BMKG,” ucap Dwikorita mengingatkan.

Tak hanya itu, Dwikorita pun mengungkap ada tiga kendala peringatan dini bencana di Indonesia. Pertama, sistem informasi tidak berjalan baik.

“Contohnya jika BMKG mengirimkan peringatan dini bencana ke pemerintah daerah, informasi tidak sampai. Penyebab bisa beragam, di antaranya tidak ada petugas yang menjaga sistem atau sistem lumpuh karena diguncang gempa bumi,” papar Dwikorita.

Baca Juga: Sejarah Meletusnya Gunung Krakatau, Dunia Pernah Gelap Gulita Selama Dua Hari

Kemudian menurut Dwikorita, pihaknya juga meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gelombang tinggi seiring dengan meningkatnya level aktivitas Gunung Anak Krakatau.

“Utamanya wasapada saat malam hari, sesuai dengan info yang disampaikan BMKG,” ucap Dwikorita

Load More