SuaraBogor.id - Gunung Anak Krakatau saat ini level III atau siaga. Menanggapi hal itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Gefisika (BMKG) mengimbau, kepada masyarakat tetap waspada.
Saat ini juga, BMKG memastikan akan segera berkoordinasi dengan stakeholder terkait.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati merilis siaran pers kewaspadaan, terkait potensi dampak erupsi Gunung Anak Krakatau atau GAK.
“Secara historis aktivitas GAK ini pernah menimbulkan tsunami, sehingga hal ini perlu disampaikan,” kata Dwikorita saat jumpa pers.
Baca Juga: Jelang Lebaran Jawa Tengah Diprediksi Masih Berpotensi Diguyur Hujan, Pemudik Diminta Waspada
Kemudian, dia mengaku, bersama dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM terus melakukan monitoring perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau dan muka air laut di Selat Sunda.
Pihaknya juga meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gelombang tinggi seiring dengan meningkatnya level aktivitas Gunung Anak Krakatau.
“Utamanya waspada saat malam hari, sesuai dengan info yang disampaikan BMKG,” ucap Dwikorita mengingatkan.
Tak hanya itu, Dwikorita pun mengungkap ada tiga kendala peringatan dini bencana di Indonesia. Pertama, sistem informasi tidak berjalan baik.
“Contohnya jika BMKG mengirimkan peringatan dini bencana ke pemerintah daerah, informasi tidak sampai. Penyebab bisa beragam, di antaranya tidak ada petugas yang menjaga sistem atau sistem lumpuh karena diguncang gempa bumi,” papar Dwikorita.
Baca Juga: Sejarah Meletusnya Gunung Krakatau, Dunia Pernah Gelap Gulita Selama Dua Hari
Kemudian menurut Dwikorita, pihaknya juga meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gelombang tinggi seiring dengan meningkatnya level aktivitas Gunung Anak Krakatau.
“Utamanya wasapada saat malam hari, sesuai dengan info yang disampaikan BMKG,” ucap Dwikorita
Berita Terkait
-
Jelang Libur Nataru, BMKG Imbau Waspada Cuaca Ekstrem di Labuan Bajo
-
Waspada Demam Berdarah di Musim Hujan, Ini Tips dari Epidemiolog!
-
Viral Fenomena Alam bak 'Awan Kinton' Jatuh, Begini Penjelasan BMKG
-
Awas Kehujanan! BMKG Prediksi Hujan di Seluruh Jakarta Sabtu Malam
-
Intensitas Debu Vulkanik Gunung Lewotobi Masih Tinggi, BMKG: Hujan Tak Beri Dampak
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
Terkini
-
Akui Kekalahan, Mantan Ajudan Iriana Jokowi Ucapkan Selamat kepada Dedie A Rachim
-
Drama Kecelakaan di Bogor, Pajero Ugal-ugalan Tabrak Lari Lima Kendaraan, Satu Orang Luka Berat
-
KPU Kabupaten Bogor Salahkan Paslon 1 dan 2 Gara-gara Partisipasi Pemilih Turun?
-
Saung Inflasi, Solusi Cerdas Pemkab Bogor Jaga Stabilitas Harga di Tengah Krisis
-
Petugas TPS di Kota Bogor Meninggal Dunia Saat Bertugas