Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 14 Juni 2022 | 13:24 WIB
Kondisi lokasi proyek renovasi Jembatan Cimandiri atau lebih dikenal Jembatan Bagbagan di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Selasa (14/6/2022). [Sukabumiupdate.com/Denis Febrian]

SuaraBogor.id - Keamanan proyek Jembatan Cimandiri atau lebih dikenal Jembatan Bagbagan di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi dipertanyakan usai terjadinya insiden jatuhnya tiga orang ke Sungai Cimandiri dari jembatan tersebut pada Senin (13/6/2022) kemarin.

Insiden ini terjadi saat ketiganya berkendara menggunakan sepeda motor matik. Ketiga korban adalah D (22 tahun), yang saat itu membonceng S (20 tahun) dan DE (2 tahun).

Lokasi proyek jembata itu pun didatangi ratusan warga pada Selasa (14/6/2022). Mereka meminta pengerjaan proyek renovasi jembatan di atas Sungai Cimandiri itu dihentikan sementara hingga keamanannya terjamin.

Warga menilai kecelakaan tersebut diduga akibat minimnya instrumen keselamatan di lokasi pengerjaan renovasi jembatan yang diketahui milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR. Sebab selama proses perbaikan atau renovasi, sebagian lantai Jembatan Bagbagan dibongkar.

Baca Juga: Heboh Video Para Remaja Joget di Lapang Merdeka Kota Sukabumi, Wali Kota Sampai Angkat Bicara

"Hari ini kami minta safety-nya diperbaiki dan dibuat lebih baik fasilitasnya, supaya jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan lagi," kata Egis, warga yang ikut dalam rombongan.

Menurut Egis, warga meminta penghentian sementara pengerjaan ini sampai ada upaya pengamanan lebih baik di jalur lintasan tersebut.

"Ini jalan proyek nasional, seharusnya dipasang jaring pengaman atau apa, demi keselamatan yang melintas. Intinya kami hentikan dulu, sampai ada upaya yang lebih baik dari pelaksana proyek," ujar Egis.

Sejumlah personel kepolisian dan perwakilan muspika hadir di lokasi. Warga menarik diri karena lalu lintas sempat terhambat.

"Kedatangan warga bukan menghentikan pengerjaan yang sudah dianggarkan pemerintah. Tetapi, dalam pekerjaan ini, saya lihat tidak terpakainya salah satu poin dalam persyaratan pekerjaan proyek itu sendiri, salah satunya pengamanan. Banyak yang menyayangkan proyek nasional ini safety-nya kurang," kata warga lainnya, Jajat Sudrajat.

Baca Juga: Terpopuler: Lantunan Sholawat dan Isak Tangis Warga Sambut Jenazah Eril, Wanita Berhijab Pink Ini Panen Kritik

Jajat juga mengurai kejadian yang mengakibatkan jatuhnya korban warga akibat minimnya pengamanan di jalur jembatan yang tengah direnovasi.

"Contoh salah satunya pembatas itu. Jadi kadang-kadang lampu pengamanan mati. Kebetulan warga di sini ada korban itu tiga orang suami istri dan satu anak. Kejadiannya kemarin, jangan sampai terulang."

Terkait pengamanan di lokasi proyek sepanjang 30 meter (total panjang jembatan 120 meter), pelaksana lapangan renovasi Jembatan Bagbagan dari PPK 2.3 PJN Wilayah II Jawa Barat, Yudi, mengaku pihaknya sudah melakukan antisipasi.

"Antisipasi pengamanan kami sudah pasang waterbarrier sebanyak 53 pcs, karena waterbarrier kebanyakan jatuh sekarang sedang ambil lagi," kata dia.

Yudi mengaku tidak mengetahui kecelakaan kemarin. Namun, dia menyebut perusahaan sudah bertanggung jawab kepada korban yang hingga saat ini masih di RSUD Palabuhanratu.

"Saat kejadian saya kurang tahu. Posisi saya sudah balik ke mes. Korban di rumah sakit, kami sudah bertemu malam tadi dengan korban," ucap Yudi.

Hingga berita ini ditayangkan, sejumlah pekerja jembatan terlihat menghentikan pengerjaan proyek. Lalu lintas tetap berjalan normal dengan sistem buka tutup. Diketahui, pengerjaan saat ini merupakan tahap dua yang sudah dimulai sejak awal 2022.

Load More