SuaraBogor.id - Bupati Cianjur Herman Suherman mengaku tidak mengetahui jumlah anggaran untuk menyelenggarakan kegiatan Hari Jadi Cianjur ke 345.
Dalam menyambut Hari Jadi Cianjur setiap 12 Juli tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur menggelar sejumlah rangkaian kegiatan, seperti acara fashion show, lomba memancing, lomba burung kicau.
Diketahui ada sebanyak 12 acara kegiatan dalam penyambut Hari Jadi Cianjur ke 345, dan acara puncaknya digelar di Alun-alun Kecamatan Sindangbarang. Rabu (13/7/2022).
Namun, saat ditanyai terkait anggaran dalam menyelenggarakan kegiatan tersebut, Herman mengaku tidak mengetahui nominal yang dikeluarkan untuk memeriahkan Hari Jadi Cianjur tersebut.
"Itu sudah teknis panitia saja, saya tidak mengetahui rinciannya. Namun dan untuk memeriahkan hari jadi Cianjur diambil dari APBD Pemkab Cianjur," jelasnya pada wartawan.
Selain dari APBD Cianjur, kata dia, dana untuk menggelar sejumlah acara tersebut panitia mendaparkan bantuan dana dari bank daerah, dan sumbangan masyarakat.
"Jelasnya itu dari APBD dan Bank BJB, juga sumbangan dari warga Cianjur," singkatnya.
Sementara itu, hingga saat berita ini terbit Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Pratama Nugraha masih belum dapat dikonfirmasi.
Mirisnya, dibalik kemeriahan acara yang digelar Pemkab Cianjur tersebut berbanding terbalik dengan kondisi keluarga Mak Idah nenek berusia 52 tahun asal Kampung Pasir Taman RT02/011, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.
Baca Juga: Kronologis TKW Asal Cianjur Lolos dari Vonis Hukuman Mati di Arab Saudi
Mak Idah yang tinggal dengan seorang anak dan empat cucunya tersebut tinggal disebuah rumah berukuran 4 X 6 meter persegi dengan dinding anyaman bambu yang sudah tipis.
Tidak jarang kondisi Mak Idah dan anaknya Rina (30) serta keempat cucunya tersebut terpaksa tidur berdempetan diruang tamu yang berukuran sekitar 3X2 meter persegi, karena atap rumahnya cobor.
Tidak hanya itu, Mak Idah juga setiap harinya sering membuat Pocis (wadah untuk menanam benih) dan dibantuk anak serta cucu-cucunya. Dari hasil membuat Pocis itu, Mak Idah diberi upah sebesar Rp 300 ribu untuk per seribu bungkus.
Kontributor : Fauzi Noviandi
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
BRI 130 Tahun, Menjaga Warisan Kerakyatan dan Melaju dalam Transformasi Digital
-
Jadwal KRL Bogor-Jakarta 15 Desember 2025: Keberangkatan Awal hingga Kereta Terakhir
-
Modal 900 Ribuan! Ini Rekomendasi Sepeda Bapak-Bapak di Bawah Rp1 Juta yang Masih Layak Pakai
-
Bukan Sopir Tetap! Ini Pengakuan Kepala SPPG Utara Soal Mobil Maut Penabrak 18 Siswa dan Guru SD
-
Dukungan Rumah BUMN BRI Dorong Malessa Naik Kelas dan Siap Ekspor