Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Senin, 18 Juli 2022 | 16:12 WIB
Wali Kota Depok Mohammad Idris [Suarabogor.id/Immawan]

SuaraBogor.id - Pernyataan Wali Kota Depok, Mohammad Idris soal wacana Depok bergabung ke Jakarta Raya menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Terkait wacana ini, politisi PKB, Babai Suhaimi memberikan kritik pedas.

Menurut anggota DPRD Depok itu, pernyataan dari Idris sama sekali tidak mendasar.

“Itu bukan pernyataan mewakili masyarakat Depok, pernyataan itu lebih kepada pernyataan pribadi dan bukan kapasitas wali kota untuk berkata seperti itu,” kata Babai mengutip dari Depoktoday--jaringan Suara.com

Babai berpendapat, jika itu memang diartikan sebagai pernyataan mewakili masyarakat Depok atau kapasitasnya sebagai Wali Kota Depok.

Baca Juga: Mohammad Idris Gaungkan Depok Kota Layak Anak, Warganet Singgung Pengamen Anak di Lampu Merah

"Pertama, tidak ada kewenangan beliau sebagai wali kota untuk membuat pernyataan seperti itu. Atas perintah siapa?" tanya Babai.

"Tugas beliau sebagai wali kota adalah bagaimana membenahi Kota Depok, bukan bagaimana memindahkan Kota Depok dari Jawa Barat ke DKI, nggak ada amanah itu," tambahnya.

Kemudian yang kedua, lanjut Babai, jika Mohammad Idris berkata seperti itu, maka hal tersebut lebih ke pernyataan pribadi, tidak mewakili masyarakat Depok.

"Masyarakat tidak pernah membicarakan atau terbesit pemikiran untuk berpisah dengan Jawa Barat lalu gabung dengan DKI," tuturnya.

Menurut Babai, ketika ide atau usulan tersebut hanya akan merugikan sistem yang sudah terbangun di Kota Depok.

Baca Juga: Mohammad Idris Gaungkan Depok Kota Layak Anak, Publik: Saking Layaknya Banyak Anak di Lampu Merah yah Pak?

"Karena ketika kita gabung sama DKI banyak ruginya, tidak lagi memiliki hak otonom, yang sesungguhnya ini harus disyukuri oleh beliau (Idris). Beliau jadi wali kota karena berkat Depok, setaraf dengan tingkat dua," katanya.

"Beliau (Mohammad Idris) jadi Wali Kota Depok kan karena Depok bagian dari Jawa Barat. Kalau Depok bagian dari DKI belum tentu dia jadi wali kota," timpalnya lagi.

Selanjutnya yang ketiga, kata Babai, atas dasar apa Depok harus bergabung dengan DKI? Sebab, menurut politisi PKB itu, yang lebih dekat dengan DKI Jakarta saja, seperti Tanggerang, yang memiliki bandara malah memilih ke Banten.

"Kota Bekasi juga yang lebih dekat dari sisi infrastruktur tetap gabung ke Jawa Barat. Masa Depok yang mohon maaf ya, infrastrukturnya masih jauh panggang dari api dari sisi penataan, Depok mau digabungkan ke Jakarta."

Menurut Babai, pemikiran (Depok gabung DKI Jakarta) kurang tepat, dan tidak bijak dilontarkan oleh seorang wali kota yang seharusnya berfikir membangun dan menata Depok menjadi lebih baik.

Load More