Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Jum'at, 29 Juli 2022 | 08:00 WIB
Naufal Fajar Gumilar (26) saat mencoba gitar yang terbuat dari limbah plastik [Fauzi/Suarabogor.id]

SuaraBogor.id - Berawal dari keresahaan dengan limbah plastik, yang kian terus bertambah. Terutama limbah plastik minuman kemasan.

Naufal Fajar Gumilar (26) seorang pemuda asal Kelurahan Solokpandan, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur bersama beberapa rekannya ubah limbah plastik menjadi barang bermanfaat dan ramah lingkungan. Kamis (28/7/2022).

Limbah plastik yang mereka olah tersebut, jadi body gitar, asbak, kursi, meja, funiture lainnya. Demi mengolah limbah plastik, dirinya pun rela keluar pekerjaannya sebagai pegawai swasta di Jakarta.

Pemuda asli kelahiran Cianjur tahun 1994 lalu itu mulai mengolah limbah plastik terhitung sejak Januari atau hampir selama tujuh bulan. Awalnya dirinya mengumpulkan limbah plastik dari minuman kemasan dengan cara memunguti disekitar lingkungan rumahnya.

Baca Juga: Ada Kebun Ganja 10 Hektar di Perhutani Cianjur, Polisi Tetapkan Seorang Tersangka

Pemuda berewokan itu pun langsung memilah serta memilih limbah plastik dan hanya mengambil bagian tutup botol minumnnya. Namun karena kebutuhan limbah plastik yang ia pungut belum cukup ia pun harus membelinya ke pengepul limbah plastik.

Naufal yang memiliki latar belakang pendidikan Desai Prodak tersebut menjelaskan tahap pertama dalam mengolah limbah plastik tutup botol minuman kemasan, yaitu mencuci terlebih dulu.

Usai diberishkan, lalu tahap selanjutnya yaitu, memisahkan tutup botol kemasan sesaui dengan warnanya. Kemudian tahap kedua, limpah plastik yang telah pisahkan, setelahitu lanjut ketahap kedua yaitu memasukan tutup botol kedalam mesin penggilingan sampai ukuran suasai dengan diinginkan.

"Ketika tahapan ketiga selesai, kita mulai memasukana serbuk plastik itu kedalam cetakan yang telah disiapkan sesuai denan kebutuhan dan serta yang diinginkan," ungkap pria mengenakan topi berwarna hitam.

Selanjutnya masuk dalam tahap keempat, cetakan yang sudah diisi dengan seberbuk plastik, langsung dimasukan kedalam open selama beberapa menit hingga material plastik mencair dan membentuk susuai dengan cetakan.

Baca Juga: Satu Orang Ditetapkan Jadi Tersangka Kepemilikan 10 Hektare Ladang Ganja di Cianjur

Setelah dirasa cukup, dan material plastik dicetakan, sudah meleleh dan sesuai dengan bentuk cetakan. Lalu langsung diangkat dan ditunggu hingga dingin. Kemudian tahapan selanjutnya, material plastik yang telah meleleh dikeluarkan dari cetakan.

"Cetakan untuk membuat asbak atau alat yang kecil kita menggunakan cetakan yang terbuat dari silikon, sedangkan cetakan untuk membuat body gitar dan kursi kita memakai wadah dari plat besi," kata Naufal.

Hingga kini, dirinya sudah membuat sekitar tiga body gitar, dan dua gitar yang sudah siap dipakai. Namun karena keterbatasan tenaga pekerja. Perakitan gitar elektrik dirinya berkolaborasi dengan rekannya.

"Harga dari berbagai olahan limbahan plastik yang dijadikan berbagai barang, dijual mulai dari seharga Rp 25 ribu hingga Rp 2 juta. Sedangkan untuk body gitar kita menjual seharga Rp 2,5 juta, dan gitar yang sudah siap dipakai dibandrol seharga Rp 6,5 juta sampai Rp 7 juta," jelasnya.

Berkat keresahaanya, dan kreatifitas juga inovasinya tersebut dirinya, sudah mendapatkan sejumlah pesanan body gitar dari sejumlah daerah, seperti Jakarta, Bandung dan Bogor.

Hingga selama ini. dalam mengolah limbah plastik menjadi barang-barang yang bermanfaat dan ramah lingkungan itu, Naufal dibantu empat orang temanya sebanyanya.

"Penjualanya kita fokus dimedia sosial, dan beberapa platfrom e-commers, Alhamdulliah, kita bisa mendapatkan meraup keuntungan sekitar Rp 6 juta hingga Rp 7 juta per bulan," paparnya sambil menggenggam gitar.

Tidak hanya mempromosikan memalui e-commer atau platfrom media sosial, ia juga sering berkolaborasi dengan musisi lokal. Terutama musisi underground di Cianjur.

"Bagi musisi lokal, yang ingin meminjam atau memakai gitar dengan body dari olahan limbah plastik saya persilahkan," ucapnya.

Selain itu, Naufal yang juga sempat bekerja di perusahan desain prodak itu, juga mengklami pengolahan limbah plastik yang menjadi body gitar yang dirinya kembangkan itu, baru dirinya, dan belum ada di Indonesia.

Kini ia sudah memiliki kantor dan tempat untuk memproduksi limbah plastik di rumah yang ia kontrak, tepatnya yaitu di Jalan KH. Asnawi, Kelurahan Solokpandan, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur.

Kontributor : Fauzi Noviandi

Load More