SuaraBogor.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat akan ancaman gempa bumi hingga tsunami di sepanjang pesisir pantai selatan Pulau Jawa.
Karenanya, BMKG meminta setiap pemerintah daerah dan masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi terjadinya hal terburuk.
Namun, lima alat pendeteksi Tsunami Early Warning Sistem (TEWS) di Laut Selatan Kabupaten Cianjur sudah tidak berfungsi karena rusak akibat usia dan cuaca.
Menruut Sekertaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Rudi Wibowo, alat pendeteksi tsunami tersebut sudah lama tidak berfungsi dan sudah dilakukan pengecekan beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Prediksi Tsunami Setinggi 10 Meter Akan Terjang Cilacap, Bagaimana Penjelasan BMKG?
"Beberapa hari lalu sudah dilakukan pengecekan oleh mereka (BPNB) tapi terkait sudah terkoneksi atau belum hingga sejauh ini masih terus dilakukan pemeriksaan," katanta saat pada SuaraBogor.id, Senin (1/7/2022).
Kelima pendeteksi tsunamin itu, kata dia, dipasang di Kecamatan Cidaun, Sindangbarang, Agrabinta dan dua lainnya di pasang di titik tertentu.
"Alat itu rusak karena faktor iklim dan usia sehingga membuat alat deteksi dini tsunami tersebut rusak, sehingga tidak dapat berfungsi," katanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) Fatah Rizal mengatakan, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan BNPB dan BMKG terkait ancaman gempa bumi dan tsunami di laut Selatan Jawa.
"Cianjur memang termasuk dalam wilayah risiko bencana tsunami, karena itu beberapa upaya kesiapan terus dilakukan seperti pemasangan dan penambahan rambu jalur evaluasi, dan edukasi kebencaaan kepada warga disekitar," katanya.
Baca Juga: Ada Ancaman Tsunami Setinggi 10 Meter di Cilacap, Begini Penjelasan BMKG
Ia menambahkan, saat ini sejumlah bantuan dari Pemprov Jabar untuk dalam meminimalisir dampak ancaman bencana gempa dan tsunami muali berdatangan, seperti rambu evakuasi bencana, dan bantuan lainnya.
Kontributor : Fauzi Noviandi
Berita Terkait
-
Ujaran Kebencian Selama Pilkada Serentak Lebih Banyak Dibandingkan Saat Pilpres, Ada Faktor Kesengajaan?
-
Pergerakan Tanah Meluas di Kadupandak Cianjur, 63 Rumah Rusak, Ratusan Warga Mengungsi
-
Ancaman Bom di Wisuda Unpar Bandung, 100 Polisi Berjaga Ketat!
-
Profil Dan Karier Delisa, Korban Tsunami Berkaki Prostatik Kini Jadi Pegawai Bank
-
Potret Delisa Kini, Setelah 20 Tahun Tsunami Aceh Bisa Bekerja di Bank Syariah
Tag
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Tim Kesehatan Hingga Ambulans Disiagakan Pemkab Bogor Jelang Pilkada
-
Atang-Annida Kerahkan 3.978 saksi Untuk Kawal Pilkada
-
Presiden Prabowo Bakal Mencoblos di TPS 08 Desa Bojongkoneng Bogor
-
Pemkab Bogor dan Bawaslu Copot APK Selama Masa Tenang
-
Mortir Sisa Perang Dunia ke II Ditemukan di Kali Ciluar Sukaraja Bogor