SuaraBogor.id - Di tengah tantangan ekonomi yang kian kompleks, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bogor menggemakan kembali semangat kerja keras dan kemandirian umat.
Melalui pengajian rutin Kitab Ihya Ulumuddin, umat Islam diajak untuk tidak hanya memperdalam spiritualitas, tetapi juga membangun etos kerja yang tangguh dan bermartabat.
Acara yang digelar di lingkungan Pesantren Yasina, Cigombong, Kabupaten Bogor, pada Sabtu (2/8) malam, menjadi magnet bagi ratusan jemaah.
Suasana khidmat menyelimuti rangkaian acara yang dipimpin langsung oleh Rois Syuriah PCNU Kabupaten Bogor, KH Romdon, yang juga merupakan pendiri pesantren tersebut.
Kegiatan yang diawali dengan shalat Maghrib dan Isya berjamaah ini berlanjut dengan pembacaan dzikir, sholawat, serta Hizb Nashor, sebelum akhirnya masuk ke sesi inti: kajian Kitab Ihya Ulumuddin jilid 2.
Dalam pemaparannya, KH Romdon secara tajam mengupas keutamaan menjadi seorang pekerja atau saudagar yang taat, yang tidak hanya mencari keuntungan duniawi tetapi juga keberkahan akhirat. Ia menekankan bahwa ikhtiar menjemput rezeki merupakan bagian tak terpisahkan dari ibadah.
“Islam mengajarkan kita untuk berusaha secara sungguh-sungguh. Tidak menggantungkan hidup kepada manusia, tapi menggantungkan harapan kepada Allah lewat kerja keras,” ujar KH Romdon di hadapan para santri, tokoh agama, dan masyarakat umum.
Untuk memberikan gambaran yang mudah dipahami, ia menggunakan analogi sederhana namun kuat: perilaku seekor burung. Menurutnya, ada pelajaran besar dari burung yang setiap pagi buta terbang meninggalkan sarangnya untuk mencari makan dan kembali pada sore hari dengan perut terisi.
"Pesan utama, Umat Islam harus proaktif dan tidak pasif menunggu nasib, menjaga harga diri bekerja adalah cara menjaga kehormatan diri dari perbuatan meminta-minta, serta mandiri dan berjuang, karena keberanian untuk mandiri adalah kunci untuk meraih kehidupan yang lebih baik," pesannya.
Baca Juga: Haul KH Muhammad Istichori, PCNU Bogor Teladani Jejak Ulama dan Perkuat Jaringan Pesantren
“Meminta-minta hanya akan menjadikan seseorang kehilangan harga diri. Umat Islam harus berani mandiri dan berjuang untuk kehidupan yang lebih baik,” tegasnya.
Kitab Ihya Ulumuddin, karya monumental Imam Al-Ghazali, sering dianggap sebagai bacaan berat. Namun, PCNU Kabupaten Bogor berhasil membuktikan relevansinya untuk menjawab tantangan zaman. Ketua PCNU Kabupaten Bogor, Gus Abdul Somad, yang turut hadir, memberikan apresiasi tinggi atas konsistensi KH Romdon dalam membumikan ajaran kitab klasik.
“Pengajian Kitab Ihya ini bukan sekadar kajian kitab klasik, tapi juga menjadi ruang penyadaran umat tentang pentingnya kemandirian dan tanggung jawab sosial,” ujar Gus Abdul Somad.
Menurutnya, di tengah disrupsi ekonomi dan ketidakpastian, nilai-nilai seperti etos kerja, kejujuran dalam berusaha, dan kemandirian menjadi fondasi penting yang harus diperkuat.
Gus Abdul Somad menambahkan bahwa PCNU Kabupaten Bogor berkomitmen untuk terus menggulirkan program dakwah yang solutif dan menyentuh langsung denyut nadi persoalan umat.
Kontributor : Egi Abdul Mugni
Tag
Berita Terkait
-
Haul KH Muhammad Istichori, PCNU Bogor Teladani Jejak Ulama dan Perkuat Jaringan Pesantren
-
Jaga Spirit Perjuangan, PCNU Bogor Gelar Ziarah dan Istighosah di Makam Para Pendiri NU
-
Surat Al-Baqarah Ayat 1-5: Arab, Latin dan Artinya Lengkap
-
Ustaz Abdul Somad: Mohon Bimbingan dari Para Kiai
-
Kiai Romdon Rais Syuriah, Abdul Somad Ketua Tanfidziyah PCNU Bogor Periode 2025-2030
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Aksi Nyata BRI untuk Korban Bencana Alam di Tiga Provinsi Pulau Sumatra, dari Logistik Hingga Posko
-
BRI Perkuat Tata Kelola dan Akselerasi Kinerja Tahun 2026
-
Kinerja Solid, BRI Bagikan Dividen Interim 2025
-
Warga Harapanjaya Dapat Banpang, Ketua IPSM Cibinong: Jangan Terlena Bansos, Harus Bangkit
-
Lebih dari 40 Titik Terdampak Bencana di Sumatra Dapat Sentuhan BRI Peduli