SuaraBogor.id - Ratusan jamaah memadati kompleks Pondok Pesantren Daruttafsir di Cibanteng, Ciampea, Kabupaten Bogor, pada hari Minggu 20 Juli 2025.
Mereka hadir untuk mengikuti istighosah dan puncak peringatan haul ke-31 almarhum KH Muhammad Istichori, seorang ulama kharismatik yang menjadi salah satu pilar penting Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Barat.
Acara yang diinisiasi oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bogor ini bukan sekadar seremoni tahunan.
Kegiatan ini merupakan putaran ke-8 dari program unggulan “Ziaroh Muassis dan Masyaikh NU,” sebuah agenda rutin yang bertujuan untuk menapaktilasi jejak perjuangan, meneladani, dan mendoakan para pendiri serta ulama sepuh NU di Tatar Pasundan.
Haul yang digelar tepat di maqbaroh atau kompleks pemakaman tempat sang kiai dimakamkan ini menjadi magnet yang menarik kehadiran para tokoh ulama, keluarga besar NU dari berbagai daerah, serta ribuan alumni Pesantren Daruttafsir yang ingin mengenang guru mereka.
Sosok Mama Istichori, Ulama Jaringan dan Pionir Pesantren
KH Muhammad Istichori, atau yang lebih akrab disapa Mama Istichori, bukanlah nama yang asing bagi kalangan nahdliyin.
Lahir pada tahun 1921, beliau adalah sosok ulama yang memiliki visi jauh ke depan dalam pengembangan pendidikan pesantren dan penguatan jaringan keulamaan.
Ketua PCNU Kabupaten Bogor, Gus Abdul Somad, dalam sambutannya menegaskan peran vital Mama Istichori sebagai salah satu motor penggerak NU di Bogor.
Baca Juga: Penataan Longsor Batutulis Fokus Pada Penguatan Lereng dan Saluran Air
“Beliau dikenal sebagai tokoh kiai NU yang memiliki jaringan persahabatan luas dengan banyak ulama di berbagai daerah, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur,” ujar Gus Abdul Somad.
Jejak intelektual dan spiritualnya ditempa di berbagai pesantren tua bersejarah. Tercatat, Mama Istichori pernah ngalap barokah dan menimba ilmu di Pesantren Pagentongan, Gunung Puyuh, Gentur, Kudang, Buntet Cirebon, hingga ke Termas dan Pasuruan di Jawa Timur.
Pengalaman inilah yang membentuknya menjadi ulama dengan sanad keilmuan yang jelas dan jaringan yang kokoh.
Merawat Tradisi, Memperkuat Harakah NU
Bagi PCNU Kabupaten Bogor, kehadiran di acara haul ini memiliki makna strategis. Selain sebagai bentuk mahabbah atau kecintaan kepada para ulama, momentum ini menjadi sarana krusial untuk mempererat silaturahmi dengan keluarga besar Mama Istichori dan para alumni pesantrennya.
“Rasa mahabbah kami kepada Mama Istichori dan para kiai khos lainnya yang telah berjasa terhadap pendirian dan pertumbuhan NU di Bogor akan senantiasa tertanam di hati kami,” tegas Gus Abdul Somad.
Berita Terkait
-
Penataan Longsor Batutulis Fokus Pada Penguatan Lereng dan Saluran Air
-
Titik Rawan Tawuran di Bogor Selatan Disisir Polisi
-
Tragedi di Siang Bolong! Maling Motor di Bogor Tewas Dihajar Massa, Motor Pelaku Ikut Dibakar
-
Harga Beras Terbaru Juli 2025! Kabar Baik yang Jadi Dilema di Dapur Warga Bogor
-
Mengubah 'Monster' Sampah 2.800 Ton Jadi Listrik, Babak Baru Perang Melawan Sampah di Bogor Dimulai
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Ini 5 Poin Terkini yang Bikin Geleng-Geleng Kepala Kasus Ibu Tiri Bunuh Anak di Bojonggede
-
Ibu Tiri Pembunuh Bocah 6 Tahun di Bojonggede Berstatus Ibu Rumah Tangga
-
3 Hari Siksaan Maut! Misteri Kematian MAA Terkuak, Tabir Kekejaman Ibu Tiri Akhirnya Terbuka
-
Luka Parah di Sekujur Tubuh Ungkap Kekejian Penganiayaan Ibu Tiri di Bojonggede
-
Pengakuan Keji Ibu Tiri, Siksa Anak 3 Hari Sampai Mati di Griya Citayam Bojonggede