Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Senin, 01 Agustus 2022 | 17:52 WIB
Warga melihat penemuan barang diduga bansos presiden di Kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat (31/7/2022). [ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/foc]

SuaraBogor.id - Cuitan tentang Depok jadi trending topic di laman Twitter pada Senin (1/8/2022). Hingga Senin sore, cuitan tentang Depok oleh warganet menempati salah satu trending topic di Indonesia.

Terpantau ada 11,9 ribu cuitan tentang Depok. Trending topic-nya Depok disebabkan kasus viral temuan bansos presiden Jokowi di tanah kosong dekat gedung JNE, Kota Depok, Jawa Barat.

Sejumlah warganet yang mencuitkan tentang Depok mayoritas memberikan ulasan negatif. Mereka cukup kaget bahwa wilayah ini kerap memunculkan kasus yang viral dan bikin geram publik.

"ini berharap bakal jd pohon trs bisa dipetik buah bansos apa gmn? ada-ada saja kelakuan manusia depok," tulis salah satu warganet mengomentari berita terkait temuan bansos tersebut.

Baca Juga: Heboh Temuan Diduga Bansos Presiden, Muhadjir Effendy Buka-bukaan Soal Beras Rusak

Depok jadi salah satu trending topic di Twitter, Senin (1/8/2022).

"Depok ini bener2 banyak surprisenya yaa," timpal akun lainnya.

Sementara itu, terkait viral kasus ini, pihak Dinas Sosial (Dinsos) buka suara. Menurut Kepala Dinsos Kota Depok, Asloeah Madjri, pihaknya tidak tahu menahu dengan temuan tersebut.

Ia juga yakin bahwa paket sembako yang terkubu di lahan kosong tersebut bukan untuk warga Depok. Ditambahkan Asloeh, paket tersebut juga milik Kementerian Sosial (Kemensos) tidak ada hubungan dengan Dinsos Depok.

"Intinya itu banpres milik Kemensos, tidak ada hubungannya dengan Dinsos Kota Depok," katanya mengutip dari Depoktoday--jaringan Suara.com

Asloeh menambahkan bahwa penyaluran bansos di Depok sampai sejauh ini aman dan pihaknya tidak pernah menggunakan jasa JNE.

Baca Juga: JNE Kubur Paket Bansos Presiden, Menko PMK: Itu Urusan Dia, Bukan Kemensos

"Banpres saat 2020 saya belum ada. Kita pakainya transfer non tunai tidak ada pengadaan barang," kata Asloeh.

Load More