Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Selasa, 16 Agustus 2022 | 21:33 WIB
Sejumlah murid SDN Sukagalih saat menggeluti pembelajaran di luar ruangan karena kelas yang bisa digunakan rusak dan hampir ambruk. [Fauzi/Suarabogor.id]

"Setelah tiba kelas 4,5 dan kelas 6 itu langsung belajar di luar ruangan, kadang di musola, kita belajar sambil tiduran. Jarang ngerti juga pelajaran yang disampaikan guru," kata Rifa yang berambut tipis.

Tidak hanya puluhan murid, namun seorang guru yang mengajar di SDN Sukagalih yaitu Cucu Syamsiah pun merasakan hal serupa dengan murid-muridnya.

"Meskpun dalam kondisi seperti ini, sebisa mungkin beberapa materi harus disampaikan kepada para murid-murid, karena pembelajaran harus tetap berjalan," jelasnya Cucu guru yang mengenakan kaca mata hitam.

Cucu mengungkapkan, sempat melakukan kegiatan pembelajaran diruangan yang rusak beberapa waktu lalu. Namun karena dikhawatirkan ambruk, dirinya terpaksa melakukan memberikan materi di luar kelas.

Baca Juga: Heboh Kereta Kencana Jaya Dalam Cikundul Cianjur Dicat Warna Merah, Budayawan: Ada Politik Pragmatis

"Waktu sempatkan, belajar di ruang kelas rusak itu, tapi saat mengajar, saya sempat mendengar bunyi krek seperti ada yang mau roboh, murid-murid juga sempat berlarian keluar kelas karena ketakutan," ucapnya.

Cucu yang sudah menjadi guru hampir selama 10 tahun itu, mengaku, dirinya kesulitan dalam menyampaikan sejumlah materi yang diberikan kepada murid-muridnya, karena konsentrasi murid yang tidak fokus.

Kontributor : Fauzi Noviandi

Load More