Bongkar Trik Perdukunan, Pesulap Merah Dapat Dukungan dari MUI: Itu Tidak Dianggap Umatnya Rasulullah

SuaraBogor.id - Nama Marcel Radhival atau Pesulap Merah belakangan ini menjadi sorotan usai dirinya bongkar trik perdukunan Gus Samsudin.

Kini, Pesulap Merah mendapat dukungan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), karena telah menyampaikan hal baik kepada masyarakat umum soal perdukunan.

Dukungan ini disampaikan Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI Pusat, Endang Mintarja, dalam tayangan YouTube Marcel Radhival yang diunggah pada Selasa, 23 Agustus 2022.

Menurut Endang Mintarja, apa yang dilakukan Marcel Radhival sudah sesuai dan selaras dengan sabda Rasulullah SAW.

Baca Juga: Pesulap Merah Tuding Sule dan Rudy Salim Pakai Penglaris

"Kata Rasulullah aksi-aksi penipuan, tipu-tipu apalagi untuk mengambil keuntungan dari aksi penipuan itu, itu tidak dianggap umatnya Rasulullah SAW," kata Abah Endang, sapaan akrabnya, mengutip dari DepokToday -jaringan Suara.com, Kamis (25/8/2022).

Kata Abah Endang, upaya yang dilakukan Marcel Radhival untuk meminimalisir aksi-aksi penipuan yang berkedok agama, berkedok sulap, tentunya juga selaras dengan apa yang diupayakan oleh para guru, kiai, agar masyarakat lebih bijak.

"Dan ini akan lebih menguatkan tauhid kepada Allah SWT," katanya.

Abah Endang juga meluruskan, perdukunan yang dimaksud Marcel Radhival adalah perdukunan yang memasukkan di dalamnya unsur-unsur mistis atau berhubungan dengan jin-jin.

"Itu dilarang keras oleh agama kita. Sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam surah Jin, orang yang meminta perlindungan bantuan kepada jin-jin, untuk memohon perlindungan pertolongan maka tidak ada gunanya, kecuali mereka bertambah dosa-dosanya," jelas Abah Endang.

Baca Juga: Dituding Sesat, Ini Isi Kitab Syamsul Maarif yang Dipelajari Gus Samsudin

"Jadi ini di antara bentuk dosa yang besar kalau kita memohon atau meminta perlindungan kepada selain Allah SWT. Oleh karena itu, apa yang diupayakan untuk mencerdaskan umat ini, bangsa ini, dari hal-hal yang semestinya menjadi hiburan semata tidak masuk ranah keyakinan, tidak masuk ranah keagamaan. Ini mungkin yang ingin diluruskan dan kami sepenuhnya mendukung hal ini," tambah Abah Endang.