Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Rabu, 07 September 2022 | 19:37 WIB
Sejumlah Murid SDN Bina Warga, Desa Karangnunggal, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur saat belajar dilantai [Fauzi/Suara.com]

Ia mengatakan, sejumlah ruangan yang rusak tersebut diakibatkan sejumlah faktor seperti alam, dan usai bangunan, karena sekolah yang dibangun sejak 2008 lalu belum pernah direhab total.

"Selan itu juga selama masa pandemi Covid-19 selama dua tahun, dan ruangan tidak dipakai kegiatan pembelajaran sehingga memperparah bangunan yang sudah rusak," katanya.

Selain itu dirinya mengungkapkan, dari sejumlah bangunan yang ada, terdapat tiga ruang kelas yang masih layak dipakai, yakni kelas VI, II dan I.

"Karena ada yang rusak, sehingga kita kekurangan kelas, sehingga untuk pembelajaran untuk kelas I dan II terpaksa berbagi ruangan," katanya.

Baca Juga: Meriahkan HJKB ke 212, Great Bandung Salurkan Ratusan Kaleng Cat

Sementara itu, Siti Fatimah (9), murid kelas tiga SD Negeri Bina Warga mengaku tidak nyaman dengan belajar tanpa menggunakan meja dan kursi. Selama belajar di lantai pun membuat badan pegal, banyak debu.

"Pengenya kaya murid-murid yang disekolah lain, bisa belajar dengan menggunakan kursi dan meja," ucapnya.

Selama tahun ajaran 2022, Siti dan teman sekelasnya belajar terpaksa di teras, dan sesekali masuk ke kelas kalau di luar sudah mulai panas.

“Tapi di dalam ini kotor dan takut sama atapnya karena sudah pada rusak, jadi pengen punya kelas jadi belajar pun enak dan nyaman," ucapnya.

Kontributor : Fauzi Noviandi

Baca Juga: Korupsi Dana Pendidikan, Mantan Bupati Cianjur Kini Bebas Bersyarat

Load More