SuaraBogor.id - Ketua PCNU Kabupaten Bogor, KH Aim Zainudin menyampaikan bahwa aksi ribuan umat muslim di Desa Gunung Picung, Kecamatan Pamijahan, Bogor yang mengikuti ritual penghormatan saat pemakaman jenazah etnis Tionghoa pada Rabu (31/8/2022) lalu, bukan merupakan sebuah pemurtadan.
"Dari kronologi yang saya dapati, itu bukan bagian dari pemurtadan. Karena itu spontan. Karena itu bermula dari sama-sama ketidak sepahaman, umat konghucu tidak paham menurut agama islam perbuatan itu bagian dari syirik, sementara umat islam juga tidak paham bahwa yang seperti itu melewati batas toleransi," kata KH Aim, Rabu (7/9/2022).
Ia menyebut, kejadian tersebut bukan dimaksudkan untuk pemurtadan. Namun, ketidaktahuan umat konghucu terhadap larangan-larangan umat muslim dan kurang pahamnya umat muslim terhadap batasan-batasan toleransi kepada kepercayaan orang lain.
"Yang mengangguk-angguk, memegang hio dan membungkuk 3 kali itu kan sebagai penghormatan kepada yang meninggal, bukan penyembahan. Membungkuk itu dimaksudkan penghormatan bukan penyembahan," paparnya.
Karena, menurut informasi yang didapatnya, jenazah beserta keluarga dikenal sebagai orang yang baik kepada masyarakat sekitar. Sehingga, saat meninggal, ramai-ramai para warga menghadiri pemakamannya.
"Dari laporan kan keluarga hanya minta, karena ini orang baik yang meninggalnya, banyak berbagi, jadi keluarga memohon sebagai penghormatan kepada yang meninggal untuk melakukan hal tersebut. Karena mereka (umat konghucu) meyakini, semakin banyak yang mendoakan, semakin bagus untuk si jenazah," paparnya.
Ia meminta masyarakat di Kabupaten Bogor, khususnya di Pamijahan agar tidak terbawa isu yang memecah belah antara umat beragama. Sebab, kata dia, hubungan umat islam dengan konghucu hingga saat ini dinilai tidak pernah memiliki permasalahan.
"Jangan terpecah belah,umat islam dengan konghucu, selama ini tidak ada catatan telah terjadi persoalan. Hubungan umat islam dan konghucu baik aman hubungannya," jelasnya.
Sebagai bagian dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bogor, dirinya berterimakasih kepada tokoh agama, unsur pemerintah di kecamatan Pamijahan dan aparat kepolisian yang telah sigap menyelesaikan permasalah itu.
Baca Juga: Tim Forensik Autopsi Menyeluruh Jenazah Santri Pondok Modern Darussalam Gontor
"Saya apresiasi para tokoh agama tokoh masyarakat maupun aparat di Pamijahan yang cukup responsif melakukan antisipasi dan menyelesaikan permasalahan ini," pungkasnya.
Kontributor: Egi Abdul Mugni
Tag
Berita Terkait
-
Tim Forensik Autopsi Menyeluruh Jenazah Santri Pondok Modern Darussalam Gontor
-
Little Venice, Menikmati Nuansa Kota Venesia Italia dari Puncak Bogor
-
Begini Kondisi Puslabfor Polri Sentul Jelang Uji Kebohongan kepada Ferdy Sambo, Aparat Berjaga Ketat
-
Terpopuler: Viral Warga Muslim Jalani Ritual Pemakaman Etnis Tionghoa, Karier Kombes Agus Nurpatria Hancur
-
Terpopuler: Lautan Manusia Pencari Nafkah di Jalan Bekasi, Wulan Guritno dan Sabda Ahessa Sudah Menikah?
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Cegah Politik Uang Sejak Dini, Bawaslu Bogor Masuk Sekolah Ajak Gen Z Jadi Pengawas Pemilu
-
Kode Redeem FF 9 September 2025: Banjir Item Gratis, Klaim Token Katana dan SG2 Sekarang Juga
-
Maulid Berdarah: 3 Jemaah Tewas, Puluhan Terluka Saat Majelis Taklim Ambruk, Menag Janjikan Ini
-
Layar Ditinggalkan, Langit Jadi Tontonan: Saat Gerhana 'Blood Moon' Satukan Ribuan Warga
-
Update Tragedi di Bogor: Teras Tebing Majelis Taklim Ambrol, Bupati Sebut Korban Tembus 80 Orang