SuaraBogor.id - Status tanggap darurat bencana pergeseran tanah ditetapkan Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan di desa Bojongkoneng, Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Hari ini status tanggap daruratnya sudah saya tandatangani. Langkah ini kami ambil untuk memaksimalkan penanganan pasca-bencana," katanya mengutip dari Antara.
Iwan menyebutkan, status tanggap darurat bencana melalui Keputusan Bupati Nomor 360/19/Kep-TD/BPBD dapat menjadi dasar penanganan dari dampak yang ditimbulkan bencana pergeseran tanah.
"Perlu kita tetapkan Keputusan Bupati Bogor tentang penetapan status tanggap darurat bencana pergeseran tanah di Desa Bojongkoneng. Ini yang akan menjadi payung hukum kita untuk menangani bencana ini," kata Iwan.
Menurutnya, bencana pergeseran tanah yang mengakibatkan kerusakan sejumlah infrastruktur di Bojongkoneng perlu ditangani secara maksimal, karena mengancam keselamatan serta merugikan masyarakat secara materi.
Saat ini, Tim Reaksi Cepat dari BPBD Kabupaten Bogor telah mengevakuasi warga terdampak dan terancam. Mereka diungsikan sementara di rumah sanak saudara dengan dikoordinasikan oleh kepala desa dan camat.
Selanjutnya, pihaknya juga sedang mengkaji dampak dan kebutuhan warga di lokasi bencana. BPBD Kabupaten Bogor juga mulai menyalurkan bantuan seperti sembako, selimut dan lainnya.
"Kita juga akan memberikan sewa tempat tinggal sementara. Kalau ada yg rusak diperbaiki dan yang berbahaya direlokasi. Dengan payung hukum ini, kita bisa gunakan anggaran BTT untuk membantu warga terdampak," kata Iwan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Aris Nurjatmiko menyebutkan, pergeseran tanah yang terjadi sejak Rabu (14/9) siang itu menyebabkan kerusakan setidaknya 23 bangunan dan bagian jalan sepanjang satu kilometer.
Baca Juga: Bencana Pergeseran Tanah di Bojong Koneng Bogor Tepat di Bawah Rumah Prabowo Subianto
Ia mencatat, ada 24 warga yang mengungsi akibat pergeseran tanah yang terjadi di Desa Bojongkoneng.
"Dari kejadian ini yang terdampak 20 KK, kemudian yang terancam saat ini 177 KK dari dua RW dengan total (penghuni) 589 jiwa," kata Aris.
Berita Terkait
-
Bencana Pergeseran Tanah di Bojong Koneng Bogor Tepat di Bawah Rumah Prabowo Subianto
-
Warga Bojong Koneng Mengungsi Akibat Bencana Pergeseran Tanah
-
Bikin Merinding, Penampakan Pergeseran Tanah di Bojong Koneng Bogor, 18 Rumah Rusak dan Warga Langsung Diungsikan
-
Gegara Pergeseran Tanah, Satu Keluarga Nyaris Tertimbun
-
Satu Keluarga di Cibeber Cianjur Hampir Tertimbun Akibat Pergeseran Tanah
Terpopuler
- Tahta Bambang Pacul di Jateng Runtuh Usai 'Sentilan' Pedas Megawati
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
- 5 Sepatu Onitsuka Tiger Terbaik untuk Jalan Kaki Seharian: Anti Pegal dan Tetap Stylish
- Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
- Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saya Harus Seperti Apa?
Pilihan
-
Anggaran MBG vs BPJS Kesehatan: Analisis Alokasi Jumbo Pemerintah di RAPBN 2026
-
Sri Mulyani Disebut Pihak yang Restui Tunjangan Rumah DPR Rp50 Juta Per Bulan
-
Sri Mulyani Berencana Naikkan Iuran BPJS Kesehatan 4 Bulan Lagi
-
Viral Noel Ebenezer Sebut Prabowo Ancaman Demokrasi dan Kemanusiaan
-
Naturalisasi PSSI Belum Rampung, Miliano Jonathans Dipanggil Timnas Belanda
Terkini
-
Korban Pencurian Syok, Uang Rp50 Juta Barang Bukti di Kejaksaan Tak Bisa Diambil
-
Bogor Kuatkan Pendidikan Karakter, Gerakan Seribu Kata Positif Masuk Sistem Pembelajaran
-
80 Tahun Kemerdekaan: Refleksi dan Proyeksi untuk Indonesia yang Lebih Sejahtera
-
DPRD Kota Bogor Tuntaskan Pembahasan KUA-PPAS 2026 di Tingkat Komisi
-
Sosialisasikan Raperda Ekraf, DPRD Kota Bogor Dorong Kebangkitan Industri Kreatif