SuaraBogor.id - Bermain media sosial atau medsos terlalu sering ternyata tak baik bagi psikis dan otak remaja. Penelitian bahkan menunjukan terlalu sering bermain medsos berpotensi terkena depresi.
Terlalu banyak bermain media sosial bagi remaja dapat mempengaruhi perkembangan otak dan kondisi psikologis mereka.
"Hasil penelitian yang dilakukan oleh pusat pemetaan otak UCLA 2016, mereka menemukan bahwa daerah tertentu dari otak remaja menjadi lebih aktif karena media sosial, sehingga menyebabkan mereka ingin menggunakan media sosial lebih banyak," kata Psikolog dari Universitas Indonesia A. Kasandra Putranto, Rabu (21/9/2022).
Dia melanjutkan, area otak tersebut adalah bagian otak yang sama yang merespons saat seseorang melihat gambar orang yang dicintai. Oleh sebab itu, banyak remaja yang tidak bisa lepas bermain media sosial.
Sementara dari sisi psikologis, menurut Kasandra, remaja yang terlalu banyak bermain media sosial biasanya akan kehilangan jam tidur setiap malam sebab merasa perlu untuk selalu mengecek media sosial dan memastikan bahwa mereka selalu up to date dengan apa yang sedang terjadi.
Kasandra melanjutkan, remaja-remaja yang kurang tidur karena terlalu banyak menggunakan media sosial di malam hari tidak mampu menunjukkan prestasi yang baik di sekolah. Bahkan, mereka juga mengalami peningkatan risiko masalah kesehatan mental.
"Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa anak muda yang menghabiskan lebih dari tiga jam di media sosial mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan kesehatan mental seperti depresi atau kecemasan," imbuh Kasandra.
Dengan demikian, menurut Kasandra, tekanan media sosial yang terus menerus dan berlebihan dapat menyebabkan kerugian dalam pendidikan dan masa depan remaja.
Untuk itulah, Kasandra pun menyarankan para orang tua yang memiliki anak remaja untuk membatasi penggunaan media sosial sehingga mereka bisa fokus kepada tugas-tugas lain yang lebih bermanfaat untuk masa depan mereka.
Baca Juga: Informasi Negatif dan Fitnah, Buya Yahya: Kita Sudah Terlatih dengan Permusuhan
Menurut Kasandra, pengawasan orang tua sangat dibutuhkan sebab remaja kadang belum memiliki kesadaran bahwa penggunaan media sosial mereka sudah memasuki tahap yang berlebihan.
"Penting bagi orang tua untuk membatasi penggunaan media sosial bagi anak-anaknya. Ketika seorang remaja sudah kecanduan media sosial atau video game, orang tua dapat membatasi waktu mereka sehingga mereka tidak menghabiskan waktu seharian untuk hal tersebut," imbau Kasandra. [Antara]
Berita Terkait
-
Meta Rilis Fitur Baru ke Instagram, Akun Remaja Kini Makin Dilindungi
-
Studi: Disinformasi Cuaca Ekstrem di Medsos Hambat Penyelamatan Nyawa Korban Terdampak
-
Ketika Karnaval Jadi Derita! Sound Horeg dan Dampak Nyata untuk Kesehatan
-
5 Suplemen Ini Bisa Ganggu Kesehatan Otak, Waspada!
-
Futsal dan Kecerdasan Spasial: Penting Diterapkan dalam Pendidikan?
Terpopuler
- RESMI! PSSI Tolak Pemain Keturunan ini Bela Timnas Indonesia di Ronde 4
- 5 Mobil Bekas 60 Jutaan Muat Banyak Keluarga, Bandel dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- Jangan Lewatkan Keseruan JCO Run 2025, Lari Sehat sambil Dapat Promo Spesial BRI
- 21 Kode Redeem FF Hari Ini 23 Juli 2025, Kesempatan Klaim Bundle Player Squid Game
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
Pilihan
-
Gawat! Mayoritas UMKM Masih Informal, Pemerintah Turun Tangan Selamatkan Ekonomi Daerah!
-
Kapan Final Piala AFF U-23 2025 Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam?
-
Menang Adu Penalti, Timnas Indonesia U-23 Lolos Final!
-
Sama Kuat! Timnas Indonesia U-23 vs Thailand Berlanjut ke Extra Time
-
Mimpi Buruk Timnas Indonesia U-23 Itu Bernama Yotsakorn Burapha
Terkini
-
Harga HP Samsung Spesifikasi Terbaik
-
Modal HP Doang! 3 Aplikasi Edit Video Terbaik Bikin Konten Kamu Naik Kelas
-
Jalan yang Ditinggalkan 79 Tahun Akhirnya Tersentuh! Bupati Bogor Rela Pangkas Anggaran
-
Penampakan 130 Lapak PKL Cisarua Bogor Dibongkar
-
Penyebar Hoaks Video Mesum di Stadion Pakansari Dipertemukan dengan Pemeran Asli