Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Jum'at, 23 September 2022 | 19:55 WIB
Glow atau Atraksi lampu hias pada wisata malam di Kebun Raya Bogor, direncanakan bakal mulai beroperasi dalam waktu dekat ini. (Ayobogor.com/Yogi Faisal)

SuaraBogor.id - Kebun Raya Bogor semakin populer usai hadirnya GLOW, wisata pemandangan pada pepohonan dengan nuansa gemerlap lampu warna-warni pada malam hari.

Namun, di tengah ramainya pengunjung GLOW Kebun Raya Bogor, tak banyak orang tahu bahwa ada banyak petilasan leluhur dan situs yang disakralkan.

Anggota Talataaki atau komunitas budaya kesundaan Rede Nayana menyebut, ada sejumlah arca atau situs sakral yang memiliki nilai kesakralan tinggi di kawasan istana presiden itu.

"Untuk jumlah saya tidak begitu tau. namun kita sedang konsen terhadap keberadaan arca Batara Guru dan Lembu Andini, karena ini memiliki nilai sakral yang tinggi," kata dia kepada suara.com, Jumat (23/9/2022).

Baca Juga: Menilik Lebih Jauh Manuskrip Jawa, Pesan Tersirat yang Diberikan Leluhur untuk Perkembangan Kehidupan Manusia

Arca Batara Guru yang berada di kebun raya Bogor, semula ditemukan di kawasan kota batu, Ciomas, Kabupaten Bogor Bogor.

"Kemudian, dipindahkan pada masa Hindia Belanda abad 17, oleh Reinwhard, pendiri kawasan penelitian Kebun Raya Bogor," ungkapnya.

Head Cretive Project Sundaland Ethnomusic Festival, itu memaparkan, berdasarkan filsafat Sunda, Batara Guru merupakan dewa Ilmu pengetahuan. Jadi, tidak heran di Bogor memiliki pusat-pusat ilmu pengetahuan hingga saat ini.

"Artinya kalau dalam sosial-budaya lama, itu simbol turunnya sang pencerah di tanah ini (Bogor) yang memberikan kecerdasan karena bataraguru simbol kecerdasan, dewanya ilmu pengetahuan dan diturunkan kepada Ganesa, putranya," paparnya.

"Bila dikaji lebih dalam, keberadaan Arca Batara Guru dan Lembu Nandi di suatu tempat. Bisa jadi adalah sebuah monument yang menandakan nitisnya sang pencerah di wilayah tersebut," lanjutnya.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Tempat Wisata Malang di Malam Hari, Seru dan Indah!

Sehingga, Bogor disebut sebagai kota pusaka bukan karena pusaka kujang yang terpampang di Tuju Kujang, Kota Bogor dan lawangsalapan di dekat Tugu tersebut. Namun, lebih dari itu, banyak peninggalan-peninggalan bersejarah yang menjadikan Bogor sebagai kota pusaka.

"Ini banyak yang tidak tahu tentang nilai sakral Bataraguru, padahal kita masih menikmati ilmu pengetahuannya, banyak lembaga penelitian, bahkan pusat pendidikan sini. Bahkan, pusat penelitian botani ada di Bogor. Itu mungkin salah satu logikanya turunnya Bataraguru," jelasnya.

Ia berharap, warga Sunda khususnya masyarakat Bogor agar tidak melupakan sejarah besar yang ada di tanah kelahirannya. Sebab, nilai-nilai kebudayaan di Bogor sangat tinggi dengan temuan-temuan benda bersejarah yang memiliki nilai sakral.

"Di Bogor ini memiliki nilai kebudayaan yang sangat tinggi yang pernah ada, salah satunya arca (Batara Guru) tersebut. Ini bukan hanya ornamen tapi menggambarkan bahwa disini ada peradaban luar biasa,"jelasnya.

Ia juga mengingatkan, agar warga Sunda tidak terkecoh dengan sejarah yang tak berdasar. Sebab, hal tersebut akan membuat keseimpangsiuran sejarah..

"Semoga tidak terkecoh dengan hal-hal yang baru. Kalau salah akarnya, salah juga pohonnya, begitupun sejarah kalau kita salah menyusuri sejarah, maka sejarahnya pun akan salah," jelasnya.

Kontributor : Egi Abdul Mugni

Load More