Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 03 Oktober 2022 | 17:14 WIB
Pelatih kepala Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti (tengah) memberikan pengarahan kepada sejumlah pemain dalam sesi latihan di Stadion Pakansari, Bogor, Jumat (30/9/2022). [ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya]

SuaraBogor.id - Kualifikasi Piala Asia AFC U-17 2023 tetap digelar di Stadion Pakansari Cibinong, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Namun, PSSI memastikan tidak ada penonton untuk laga tersebut.

"Saya komunikasi dengan sekjen PSSI, jadi tetap dilaksanakan di Pakansari. Cuman tanpa penonton," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bogor, Asnan, Senin (3/10/2022).

Kendati demikian, Asnan mengaku, pihaknya siap sekalipun laga tersebut dilengkapi dengan supporter.

"Kita siap saja, mau pakai penonton atau engga, kalau pun ada mudah-mudahan supporter nya aman," kata Asnan.

Baca Juga: Mahfud MD Pimpin TGIPF Tragedi Kanjuruhan Berdarah, Ada Nama Kurniawan DY Hingga Doni Monardo dalam Timnya

Seperti diketahui, Kualifikasi Piala AFC U-17 antara Timnas Indonesia vs Guam akan berlangsung hari ini di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor.

Kedua tim itu dijadwalkan Kick-off pada jam 20:00 WIB.

Sebelumnya, tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, pada Sabtu (1/10/2022) mengakibatkan sejumlah event sepakbola di tanah air terkena dampak. Salah satunya Liga 1 yang diberhentikan sementara.

Kejadian tersebut, merenggut setidaknya 130 nyawa supporter Arema usai laga pertandingan antara Persebaya vs Arema.

Sementara itu, buntut tragedi Kanjuruhan berdampak pada semua sektor dalam dunia sepakbola Indonesia, tak terkecuali penjual Jersey.

Baca Juga: (Gas) Air Mata di Tribun 12 Kanjuruhan, Aremania Terbantai di Rumah Sendiri

Tatang (53) harus rela menerima kenyataan dagangannya tak selaris seperti biasanya karena laga pertandingan kualifikasi Piala AFC U-17 2023 tak dibolehkan ada supporter.

"Taunya tadi pagi, pas sudah kesini (Pakansari) saya dari Bandung, jadi sudah terlanjur,", kata Tatang kepada Suarabogor.id, Senin (3/10/2022).

Ia mengaku kecewa menerima kabar tersebut. Sebab, menjual Jersey saat pertandingan adalah satu-satunya cara ia mengais rezeki.

"Kesal, kecewa, jauh-jauh dari Bandung. Ongkos dan tenaga habis. Mudah-mudahan ada yang beli aja, tinggal nunggu yang lewat bukan dari supporter," ungkapnya.

Kata Tatang, dalam satu pertandingan, dirinya tak kurang dari Rp4 juta mendapatkan omset dari penjualan Jersey itu.

"Kemarin di Pakansari saat Indonesia vs Curacao, omset Rp4 sampai Rp5 juta. Kalau disetop gini, ya gimana, saya nganggur," paparnya.

Kontributor: Egi Abdul Mugni

Load More