Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Selasa, 04 Oktober 2022 | 19:59 WIB
Kode 1312 di Stadion Kanjuruhan (Suara.com/Dimas Angga Perkasa)

"Korban yang saya jenguk tadi mulai membaik. Sudah ada yang bisa diajak komunikasi juga. Juga ada beberapa yang belum, mungkin masih dalam trauma. Keadaan mereka saya lihat tadi rata-rata iritasi mata," ujar Amali yang menjenguk langsung korban di RSUD Saiful Anwar, Malang.

Pemerintah membentuk TGIPF sebagai langkah cepat untuk pengungkapan kasus tragedi di Stadion Kanjuruhan. Jumlahnya 13 orang.

Selain Mahfud dan Amali, ada nama mantan Jampidum/Mantan Dep III Kemenkopolhukam Nur Rochmad sebagai sekretaris.

Lalu 10 anggotannya yakni Rhenald Kasali (Akademisi/UI), Sumaryanto (Rektor UNY), Akmal Marhali (Pengamat Olahraga/Koordinator Save Our Soccer), Anton Sanjoyo (Jurnalis Olahraga-Harian Kompas), dan Nugroho Setiawan (Mantan Pengurus PSSI dengan Lisensi FIFA).

Baca Juga: Iwan Bule Diminta Mencontoh Langkah Azwar Anas Saat Jadi Ketum PSSI yang Mundur karena Skandal Sepak Bola Gajah

Sisanya, Letjen TNI (Purn) Doni Monardo (Mantan Kepala BNPB), Mayjen TNI (Purn) Suwarno (Wakil Ketum 1 KONI), Irjen Pol (Purn) Sri Handayani (Mantan Wakapolda Kalimantan Barat), Laode M Syarif (Kemitraan), dan Kurniawan Dwi Yulianto (mantan timnas sepak bola).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta TGIPF Tragedi Kanjuruhan bisa menuntaskan tugas mereka dalam kurun waktu kurang dari satu bulan.

Untuk membaca artikel berita "Kengerian di Pintu 13, yang Sebenarnya Terjadi saat Tragedi Kanjuruhan" klik disini.

Load More