SuaraBogor.id - PSSI dan perwakilan FIFA beberapa waktu lalu mengadakan acara fun football di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta. Agenda itu merupakan bagian dari adanya kunjungan Presiden FIFA Gianni Infantino dengan misi transformasi sepak bola Indonesia.
Namun acara tersebut malah menuai kritik dan kecaman dari sebagian pihak. Mereka dianggap kurang berempati di tengah suasana duka korban Tragedi Kanjuruhan, Malang yang telah merenggut ratusan nyawa.
Kritik tersebut juga disampaikan oleh salah satu TikTokers dalam sebuah video yang diunggah dalam akun @rianfahardhi. Ia menyebut jika acara tersebut menunjukan rasa tidak tahu malu atas tragedi besar yang telah terjadi.
"Bisa-bisanya PSSI Konoha itu kepikiran buat ngadain fun football bareng Presiden FIFA di saat Indonesia masih berduka dengan tragedi Kanjuruhan. Katanya ini kesenangan rakyat Indonesia, kesenangan siapa ? Situ senang gak punya malu," ucap pria tersebut.
Baca Juga: Selain Turki, Timnas Indonesia U-20 akan Hadapi Moldova dan Antalyaspor
"Okelah untuk menyambut Presiden FIFA tapi empatinya dimana, bukankah lebih baik mengunjungi korban tragedi Kanjuruhan dibanding membuat pertandingan dengan senyuman seolah tidak ada beban. Mentang-mentang udah lepas tangan tidak bertanggung jawab sama sekali dengan tragedi Kanjuruhan," imbuhnya.
Dalam video tersebut, ia juga menyebut jika trauma dan luka para korban selamat masih belum sepenuhnya sembuh.
"Bahkan sampai hari ini masih tersisa trauma, sesak di dada kemudian bahan kimia di mata memerah bukan karena amarah. Kedatangan FIFA harusnya disambut dengan kesadaran bukan perayaan. Apa yang harus dirayakan kalau nyawa harus menjadi taruhan atas nama sepak bola," tutur pria itu.
Tak hanya menyinggung soal acara yang telah diadakan, pria tersebut bahkan juga seolah memberi sindiran terhadap Ketua PSSI yang menolak saran Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGPIF) untuk mundur dari jabatannya.
"Emang beda mental pejabat kita hari ini, baru-baru ini Menteri Dalam Negeri Inggris mundur dari jabatannya usai insiden salah kirim email, salah kirim email loh, yang gak menyebabkan korban jiwa dan tragedi. Dilain sisi sampai hari ini Ketua PSSI menolak rekomendasi dari TGPIF untuk mundur dari jabatannya," ungkapnya.
Baca Juga: Pelatih Timnas Indonesia di SEA Games 2023 Tergantung Shin Tae-yong
"Udah bener itu pak, pertahankan jabatan bapak, budaya kita bukan budaya malu tapi mempertahankan posisi apapun kondisi, selama perut belum terisi. Yah, jadi mari merawat tradisi dan gak usah lah kita ngikut-ngikut pejabat di luar negeri. Jadi mari apresiasi untuk Ketum kita yang satu ini," imbuhnya dengan nada menyindir.
Berita Terkait
-
PSSI Segera Rekrut Direktur Teknik, Makin Serius Cari Talenta Potensial
-
Erick Thohir Kenalkan Direktur Teknik PSSI Dalam Waktu Dekat, Siapa?
-
PSSI Akui Terima Surat AFF, Asnawi Mangkualam Mau Diboyong ke Malaysia
-
Miris Peringkat Liga 1 Indonesia di Bawah Kamboja, PSSI: Jika Masih Seperti Ini...
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
Terkini
-
Sinergi BRI dan Usaha Lokal Dorong Ekspor Perhiasan Batu Alam Indonesia
-
Berkah Malam Jumat, 9 Amalan Dahsyat Raih Pahala Berlipat
-
Kronologi Tabrakan Beruntun di Cianjur: Elf Oleng Hantam 5 Kendaraan
-
Jangan Sampai Ketinggalan! Alfamart Tebar Promo Gila-gilaan di Weekdays
-
PKK Bogor Era Eva Marthiana: Fokus Ketahanan Pangan, Kesehatan dan Pendidikan Keluarga