SuaraBogor.id - Wali Kota Depok Mohammad Idris meminta kepada para santri agar tidak menjadi alat politik. Hal itu diungkapkan orang nomor satu di Depok saat memperingati Hari Santri Nasional.
Mohammad Idris menginginkan para santri untuk menjadi aktor dalam berpolitik di Tanah Air, khususnya di Depok.
"Jangan mau jadi alat politik, ya, adik-adik anakku sekalian, tetapi harus berperang dalam politik," katanya, mengutip dari Antara.
Idris mengatakan bahwa politik itu banyak dan luas. Dalam hal ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mempunyai program, seperti sejumlah program kesejahteraan rakyat.
Ia menyebutkan program-program kesejahteraan rakyat, di antaranya D’SabR. Dalam program ini, aparatur sipil negara (ASN) menyisihkan sedikit rezekinya untuk bersedekah.
Pemkot Depok punya program D’Sunting Menara yang diinisiasi Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok yang dikaitkan dengan Kota Layak Anak.
Wali Kota berharap santri bisa dan harus berperang dalam hal ini karena pondok pesantren menjadi tempat menempa pendidikan bagi para calon pemimpin bangsa dan negara.
"Jadi, ini sebuah amanat yang memang harus dilakukan sehingga suatu saat muncul santri-santri kita yang menjadi para pemimpin pemimpin bangsa dan negara," ungkap Idris yang merupakan alumnus Pondok Pesantren Gontor Jawa Timur.
Ia melanjutkan, "Maka, saya katakan tadi santri harus menjadi aktor dalam berpolitik bukan sebagai alat politik."
Baca Juga: Biadab! Badut Lecehkan 2 Siswi SMP di Depok, Korban Dicekoki Miras dan Pil Gila, Ini Tampang Pelaku
Lebih lanjut Idris mengatakan bahwa peringatan Hari Santri Nasional setiap 22 Oktober seharusnya santri juga menjadi aktor atau pelaku utama dalam membela bangsa dan negara.
Pada tanggal 22 Oktober, kata dia, Presiden Joko Widodo menetapkan sebagai Hari Santri Nasional demi mengajak seluruh komponen agar dapat membela bangsa dan negara.
"Bagaimana peran mereka untuk membela negara dan bangsa terhadap bentuk penjajahan?" kata Idris.
Maka dari itu, Idris berpesan kepada seluruh pondok pesantren agar bisa menjadi tempat menempa para santri untuk menjadi pemimpin-pemimpin bangsa dan negara sehingga ke depan bisa memberikan kontribusi mereka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. [Antara]
Berita Terkait
-
Biadab! Badut Lecehkan 2 Siswi SMP di Depok, Korban Dicekoki Miras dan Pil Gila, Ini Tampang Pelaku
-
Ingatkan Soal Kesepakatan Nasional Jelang Tahun Politik, Ma'ruf Amin: Tak Perlu Bermusuhan Ketika Beda Pilihan
-
Hadiri Hari Santri di Sleman: Sebut Indonesia Negara Kesepakatan, Wapres Ajak Santri Menjadi Mujahidin
-
Uu Ruzhanul Ulum: Santri Mempunyai Tiga Peran Sangat Penting untuk Indonesia
-
Ridwan Kamil Minta Santri Berikan Kontribusi Nyata bagi Bangsa
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Peringatan Hari Pahlawan Nasional, Adityawarman Adil Ajak Pemuda Kota Bogor Ikuti Jejak Pahlawan
-
Tegang di Polsek Jonggol! Pemilik Mobil BBM Rebut Kunci dari Tangan Oknum Wartawan
-
Indra Sjafri Ungkap 'Penyakit' Turunan Garuda Muda
-
9 Ribu Pegawai Paruh Waktu di Bogor Diberi Peringatan Keras: Jangan Gadai SK
-
Debut Kapten Timnas U-22 Ivar Jenner: Indonesia Dipermalukan Mali 0-3 di Stadion Pakansari