Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Kamis, 10 November 2022 | 18:51 WIB
Satu unit mobil yang terbawa arus banjir di Desa Nagrak, Kabupaten Cianjur [Ist]

SuaraBogor.id - Kepala BPBD Cianjur, Rizal mengatakan, selama empat hari terakhir 14 kejadian bencana alam melanda sejumlah wilayah karena tingginya curah hujan yang turun setiap hari menyebabkan rawan terjadi bencana alam terutama di wilayah selatan Cianjur.

"Bencana alam longsor dan banjir bandang terjadi di sejumlah kecamatan seperti Kecamatan Cidaun, Leles, Kadupandak, Agrabinta, Sukanagara, Kadupandak, Pagelaran, Tanggeung, Takokak dan Cikalongkulon yang dilaporkan sejak Senin sampai Kamis ini," katanya, mengutip dari Antara.

Sehingga seluruh petugas dan ribuan relawan yang ada di BPBD Cianjur, diturunkan ke lokasi bencana untuk melakukan pendataan dan penanganan bersama, termasuk melibatkan lintas sektoral, TNI/Polri dan PMI Cianjur agar proses penanganan dapat tuntas dengan cepat.

Hingga saat ini, pihaknya tidak bisa melakukan evakuasi terhadap warga sebelum terjadi bencana, sehingga imbauan untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera mengungsi digencarkan ke sejumlah wilayah rawan bencana terutama di wilayah selatan yang membentang sungai besar.

Baca Juga: Cadas Pageran Kembali Dilanda Longsor, Jalan Raya Bandung-Sumedang Tersendat

"Kita juga tempatkan relawan untuk memantau dan mengevakuasi warga ketika melihat tanda alam akan terjadi bencana, termasuk meminta warga mengungsi ketika hujan turun deras dengan intensitas lebih dari dua jam, guna menghindari korban jiwa," katanya.

Kepala Bidang Kebencanaan PMI Cianjur, Dodi Permadi, mengatakan untuk membantu penanganan cepat ketika terjadi bencana, pihaknya menempatkan dan menyiagakan sekitar 56 orang Korps Sukarela (KSR) di masing-masing kecamatan terutama wilayah selatan.

"Untuk KSR yang siaga markas setiap harinya enam orang, sedangkan yang di tempatkan di lokasi bencana sebanyak 50 orang merupakan KSR kecamatan termasuk di Kecamatan Cidaun. Kita siapkan seluruh peralatan termasuk bantuan yang dibutuhkan ketika terjadi bencana," katanya.

Load More