SuaraBogor.id - Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono buka suara soal video viral akses jalan masuk SDN Pondok Cina 1 Kota Depok, tertutup trotoar Jalan Margonda.
Dia menjelaskan, bahwa tujuan pembangunan trotoar Jalan Margonda tersebut bukan menghalangi anak murid untuk belajar, melainkan keselamatan siswa dan mengakomodir aspirasi masyarakat..
Imam Budi Hartono menjelaskan, Pemerintah Kota Depok memahami keresahan masyarakat mengenai dampak pembangunan yang saat ini tengah berlangsung.
Ia menegaskan, Pemerintah Kota Depok komitmen bahwa pendidikan adalah hak setiap warga negara yang dijunjung tinggi.
"Hak-hak belajar peserta didik tetap terjamin selama dan setelah proses pembangunan," tutur Imam Budi Hartono.
Lebih lanjut, Imam Budi Hartono mengatakan Dinas Pendidikan Kota Depok telah memberikan surat melalui Kepala Sekolah SDN Pondok Cina 1 sejak 7 November 2022 bahwa bangunan sekolah tersebut resmi dinonaktifkan.
"Sudah disosialisasikan oleh Dinas Pendidikan melalui kepala Sekolah kepada seluruh orang tua dan wali murid," ungkap Imam Budi Hartono.
Kata Imam Budi Hartono, Pemerintah Kota Depok memastikan kegiatan belajar-mengajar SDN Pondok Cina 1 tetap dilaksanakan secara daring pada tanggal 7-11 November 2022.
Kemudian, mulai tanggal 14 November 2022, kegiatan belajar mengajar tatap muka berlangsung di SDN Pondok Cina 3 dan SDN Pondok Cina 5.
Baca Juga: Revitalisasi Trotoar Margonda, Siswa: Pak Wali Kota Jangan Pindahkan Kami dari SDN Pondok Cina 1
"Rencana pengalihan fungsi lahan SDN Pondok Cina 1 telah dicanangkan sejak tahun 2016. Hal ini mempertimbangkan keamanan peserta didik karena lokasi bangunan sekolah berada di depan ruas jalan besar," ungkap Imam Budi Hartono.
Selain masalah keselamatan siswa, juga ada aspirasi masyarakat Depok untuk dibangun Masjid Raya Margonda
Lanjut pria yang akrab disapa Bang Imam, Pemerintah Kota Depok berencana mengalihfungsikan lahan bekas SDN Pondok Cina 1 menjadi Masjid Raya Margonda.
Terkait pembangunan trotoar Margonda kata Imam Budi Hartono, telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku karena bangunan sekolah telah resmi dinonaktifkan.
"Sekolah (SDN Pondok Cina 1) pinggir Margonda relokasi ke dalam, lokasi lebih oke dan nyaman aman. Selanjutnya trotoar akan disesuaikan dengan DED Masjid Raya Margonda," tuturnya.
Pemerintah Kota Depok sambung Bang Imam, akan berdialog dengan orang tua siswa SDN Pondok Cina 01 untuk mencari solusi terbaik.
Berita Terkait
-
Revitalisasi Trotoar Margonda, Siswa: Pak Wali Kota Jangan Pindahkan Kami dari SDN Pondok Cina 1
-
PBG Mulai Diterapkan di Depok, Sekdis DPMPTSP: Saat Ini Masih Uji Coba
-
Soal Relokasi SD Pondokcina 1, Komisi D DPRD Ngaku Tidak Dilibatkan
-
Orang Tua Siswa SDN 1 Pondok Cina Geram dengan Proyek Trotoar Margonda, Pemkot Depok: Ini Untuk Kenyamanan Bersama
-
Revitalisasi Trotoar Margonda Sebabkan Gerbang SDN 1 Pondok Cina Tertutup
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Dukung Pemulihan Pasca Bencana, Danantara & BRI Terjun Langsung ke Aceh Tamiang
-
Kolaborasi Bapak-Anak Berujung Rompi Oranye: Bupati Bekasi Diduga Kantongi Ijon Proyek Rp9,5 Miliar
-
3.300 Personel 'Kepung' Bogor Amankan Nataru 2025, Puncak hingga Pakansari Dijaga Ketat
-
5 Spot Hidden Gem Wisata Alam dan Kuliner di Cigombong Bogor buat Libur Akhir Tahun 2025
-
BP BUMN Bersama Danantara Mobilisasi 1.000 Relawan Kemanusiaan Merangkul Warga di Wilayah Bencana