Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Kamis, 24 November 2022 | 18:05 WIB
Tiga ketua umum partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu yakni Mardiono (PPP), Airlangga Hartarto (Golkar), dan Zulkifli Hasan (PAN) menggelar pertemuan di Kota Makassar, Minggu 6 November 2022 [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraBogor.id - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) berpotensi pecah, lantaran hingga saat ini tiga partai besar tersebut belum juga melakukan deklarasi Capres dan Cawapres 2024.

Apalagi, PPP dan PAN sudah mulai berada pada posisi sulit karena kader-kadernya mendorong partai agar mendukung capres atau cawapres dari luar KIB.

Analis politik, Arifki Chaniago melihat narasi yang dibangun KIB sejak awal cukup menarik. Sayangnya, KIB terlalu bermain dengan narasi kelembagaan.

Sehingga haruss rela kehilangan percakapan di ruang publik ketika Nasdem sudah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres.

Baca Juga: Jika Duet Prabowo-Ganjar Terjadi di Pilpres 2024, Wasekjen PKB: Piagam Kerja Sama Koalisi PKB-Gerindra Diciderai

Kemudian Prabowo Subianto yang hampir menemukan kesepakatan dengan Muhaimin Iskandar.

“KIB itu pada awalnya telah menjalankan narasi politik pada jalur yang benar. Tetapi, langkah politik yang menunda deklarasi capres dan cawapres menyebabkan KIB kehilangan momentum," kata Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, mengutip dari WartaEkonomi -jaringan Suara.com, Kamis (24/11/2022).

Parpol perlu menyadari politik personal itu masih kuat. Sehingga, menurut Arifki, suara publik cenderung dominan dari narasi kelembagaan partai politik.

Ia mencontohkan PAN dan PPP yang saat ini harus bertarung dengan keinginan pemilihnya.

"PAN harus mengakui bahwa pemilihnya juga ikut terbelah dengan kuatnya figur personal diluar partai seperti Anies dan Ganjar dalam bursa pilpres 2024," terangnya.

Baca Juga: Dulu Jadi Jubir, Pandji Pragiwaksono Ungkap Alasan Tak Dukung Anies Baswedan Maju Capres 2024

Selain itu, PAN juga mendorong tokoh-tokoh lain di luar partai seperti Erick Tohir dan Ridwan Kamil sebagai figur yang ingin diidentikkan dengan PAN.

Dalam konteks yang sama, kata Arifki, PPP harus berlawanan dengan basisnya yang sudah terang-terangan mendukung Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

Ia mengingatkan PAN dan PPP adalah syarat dari deklarasi KIB jika masih ingin berperan di Pilpres 2024. Sebab, Golkar belum cukup memenuhi ambang batas pencalonan presiden.

"KIB mungkin saja akan bisa mendeklarasikan capres dan cawapres, tetapi kita harus akui ini sulit untuk mendorong kader-kader partai anggota koalisi. Jika pilihannya orang luar, KIB harus lebih cepat umumkan ke publik bahwa KIB untuk tokoh di luar partai agar ada harapan koalisi ini membawa narasi berbeda di tahun 2024, “ pungkasnya.

Load More