SuaraBogor.id - Ada sebanyak 113 kasus suspek campak rubella sepanjang tahun 2022. Informasi ini disampaikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor.
Penyebaran penyakit tersebut bahkan sampai ke tingkat kelurahan. Sebanyak 4 kelurahan ditemukan ada lebih dari 1 kasus positif yaitu Kelurahan Gunung Batu sebanyak 4 kasus, Loji 3 kasus, Pasir Jaya 3 kasus, dan Mulyaharja 3 kasus.
“Penemuan kasus suspek campak ruella berasal dari pelaksanaan kegiatan surveilans yang aktif dari Puskesmas dan RS dengan cara melaporkan setiap kasus dengan kriteria demam dan ruam,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno dalam keterangannya, Senin 30 Januari 2023
Menurutnya, Kota Bogor telah melebihi target cakupan imunisasi campak 9-11 bulan yakni 96,56 persen, sedangkan yang ditargetkan sebesar 95 persen. Namun tak bisa menampik ditemukannya 40 kasus positif campak, 7 positif rubella, sedangkan 66 lainnya negatif.
“Sebanyak 40 data positif campak diatas tidak memenuhi kriteria KLB karena tidak memiliki hubungan secara epidemiologi (orang, tempat, dan waktu),” kata Retno
Namun, kata Retno, jika capaian imunisasi dirunut berdasarkan kelurahan dan dikaitkan dengan data kasus positif campak terbesar dari 4 kelurahan tersebut, maka angka cakupan imunisasi campak 9-11 bulan di Kelurahan Gunung Batu 88,6 persen, Loji 101,6 persen, Pasir Jaya 95,6 persen, dan Mulyaharja 91,1 persen.
Retno menegaskan, cakupan imunisasi yang rendah di tahun-tahun sebelumnya juga dapat menjadi faktor pendukung. Perlu penyelidikan epidemiologi lebih lanjut untuk penentuan faktor penyebabnya
“Dari data tersebut, rendahnya cakupan imunisasi menjadi faktor pendukung adanya kasus positif di suatu wilayah. Selain itu, faktor transmisi dari daerah perbatasan dengan kelurahan atau kabupaten atau kota yang terdampak,”ujar Retno
Meski demikian, Retno mengimbau puskesmas dan RS se-Kota Bogor untuk meningkatkan sistem kewaspadaan dini, dengan cara memperkuat kinerja surveilans campak melalui pemantauan wilayah setempat (PWS), pelaksanaan promosi kesehatan tentang bahan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) pada anak dan pemenuhan status imunisasi dasar lengkap di wilayah.
Baca Juga: DPRD Kota Bogor Kawal Musrenbang Terakhir di Kepemimpinan Bima Arya
Sementara di tahun 2023, hingga 25 Januari lalu, Dinkes sudah mengirimkan 87 sampel kasus suspek campak ke Laboratorium Bio Farma Bandung. Namun hingga saat ini pihak Dinkes masih menunggu keterangan hasil.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Bukan Hanya Banjir dan Longsor, Bogor Dihantam Bencana Ganda: Pipa PDAM Ikut Bocor, Air Meluap
-
5 Hal Penting Kenaikan Debit Air Bendung Katulampa Setelah Hujan Deras Puncak
-
Siaga 3! Jakarta Dalam 'Jendela' 9 Jam: Debit Air Katulampa Meroket Setelah Hujan Deras di Puncak
-
5 Fakta Krusial Kasus Kades Cikuda Parung Panjang, Nasib Jabatan di Ujung Tanduk
-
Sadis! Dibacok Kelompok Misterius di Kandang Roda Cibinong, Pemuda IR Kritis di Ruang Operasi