Andi Ahmad S
Kamis, 11 Desember 2025 | 22:42 WIB
Bupati Bogor Rudy Susmanto bersama wakil Menteri Haji saat meninjau pembangunan masjid Nurul Wathon [Egi/SuaraBogor]
Baca 10 detik
  • Pembangunan Masjid Nurul Wathon Pakansari hampir selesai, mencapai 90%, dan ditargetkan tuntas akhir Desember 2025. Pemerintah Bogor berencana mengadakan doa bersama di sana akhir tahun ini.

  • Masjid Nurul Wathon akan berfungsi ganda, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat bisnis dan ekonomi kerakyatan, melibatkan UMKM.

  • Masjid akan dilengkapi fasilitas seperti aula/ballroom pernikahan, klinik, dan hotel haji untuk menghasilkan pendapatan yang akan digunakan untuk kegiatan keumatan.

SuaraBogor.id - Kawasan Pakansari, Cibinong, yang selama ini dikenal sebagai pusat olahraga dan kuliner, sebentar lagi akan memiliki landmark baru yang megah.

Pemerintah Kabupaten Bogor tengah mengebut penyelesaian pembangunan Masjid Nurul Wathon, sebuah proyek ambisius yang digadang-gadang bukan hanya sebagai tempat ibadah, melainkan pusat peradaban baru yang terintegrasi dengan geliat ekonomi masyarakat.

Berdasarkan tinjauan terbaru pada Kamis, 11 Desember 2025, Bupati Bogor Rudy Susmanto menyampaikan kabar gembira bahwa progres pembangunan masjid kebanggaan warga Tegar Beriman ini telah mencapai tahap akhir. Fisik bangunan yang kokoh kini sedang dalam tahap penyempurnaan estetika.

Menjelang pergantian tahun, percepatan pembangunan terus dilakukan. Rudy Susmanto optimis bahwa sebelum kalender berganti ke 2026, masjid ini sudah bisa digunakan untuk kegiatan keagamaan perdana bersama masyarakat.

"Targetnya kita targetkan di akhir bulan Desember InsyaAllah 90 lebih tuntas dan di bagian dalam hari ini sudah mulai finishing pemolesan lantai, aksesori sudah mulai dipasang," kata Bupati Bogor Rudy Susmanto, Kamis 11 Desember 2025.

Ia pun memiliki harapan besar agar momentum akhir tahun bisa dirayakan dengan cara yang lebih spiritual di lokasi baru ini.

"Mudah-mudahan di akhir tahun pemerintah Kabupaten Bogor bersama masyarakat bisa menggelar doa bersama di Masjid Raya Bogor ini," lanjutnya.

Rudy menjelaskan, Masjid Nurul Wathon itu tidak hanya digunakan sebagai sarana dan prasarana ibadah, tapi juga sebagai pusat bisnis atau perputaran ekonomi.

Visi besar ini akan mulai terlihat nyata pada tahun 2026. Kawasan masjid ini akan bertransformasi menjadi ekosistem yang menghidupkan sektor riil, mulai dari perhotelan hingga UMKM.

Baca Juga: Jantung Ekonomi Mahasiswa IPB Terancam Digusur: Bara di Ujung Tanduk, Pedagang dan Mahasiswa Gelisah

"Kalau dilihat hari ini hanya masjid, tapi pada saat nanti 2026 akan terlihat, bukan hanya hotel haji, tapi ada para pelaku UMKM yang kita libatkan, ada klinik, lalu ada pusat bisnis," kata dia.

Salah satu daya tarik utama dari pengembangan kawasan ini adalah fasilitas komersial yang mendukung gaya hidup masyarakat modern. Pemkab Bogor merancang area ini sebagai venue pernikahan yang lengkap, mulai dari akad hingga resepsi, tanpa harus berpindah lokasi jauh.

"Pusat bisnis salah satunya apa? Ada aula, ada Ballroom. Nanti kalau menikah bisa di masjid, acara pesta penikahnya bisa di ballroom, menginapnya di hotel," jelas Rudy.

Konsep integrasi ini Masjid, Ballroom, dan Hotel diharapkan menjadi solusi bagi warga Bogor dan sekitarnya yang mencari venue representatif. Lebih jauh lagi, keuntungan dari pengelolaan pusat bisnis ini tidak akan lari ke mana-mana, melainkan kembali untuk kemaslahatan umat.

Rudy menegaskan bahwa skema bisnis ini dirancang untuk keberlanjutan operasional masjid dan kegiatan sosial keagamaan.

"Maka ada pendapatan-pendapatan itu, untuk apa? untuk kegiatan keumatan dari tahun-tahun ke depan berikutnya," tutup dia.

Load More