Andi Ahmad S
Kamis, 11 Desember 2025 | 18:48 WIB
Prof. Arif Satria dan Dr. Alim Setiawan Slamet [Andi Ahmad/Suara.com]
Baca 10 detik
  • Kepemimpinan IPB beralih ke Dr. Alim Setiawan Slamet (43 tahun) dengan semangat muda. Ia ditantang pendahulunya untuk mewujudkan lompatan inovasi global.

  • Tugas utama Dr. Alim adalah mengukuhkan IPB sebagai pemimpin inovasi di Global South dan merealisasikan rencana ambisius pembukaan cabang di Malaysia.

  • Prof. Arif Satria mewariskan komitmen dana Rp3,1 triliun untuk pembangunan tahap 3, termasuk pusat riset ketahanan pangan, dan mendesak mimpi besar baru.

SuaraBogor.id - Era baru kepemimpinan IPB University resmi dimulai dengan semangat muda yang menyala. Dr. Alim Setiawan Slamet, seorang akademisi cemerlang yang baru berusia 43 tahun, kini memegang kemudi salah satu kampus pertanian terbaik di Asia Tenggara.

Namun, tongkat estafet yang diberikan oleh pendahulunya, Prof. Arif Satria, bukan sekadar simbol kekuasaan, melainkan sebundel Pekerjaan Rumah (PR) raksasa yang harus diselesaikan demi membawa IPB ke panggung dunia.

Dalam sambutannya, Arif Satria menekankan bahwa regenerasi adalah kunci keberlanjutan institusi. Memimpin di usia muda bukanlah halangan, melainkan aset untuk berlari lebih kencang.

"Tugas berat bagi rektor menyiapkan rektor berikutnya. Karena regenerasi ini harus disiapkan. Tugas Pak Alim ini berikutnya bagaimana menyiapkan usia rektor yang lebih muda karena pak alim sekarang 43 tahun sudah jadi rektor," ujar Arif Satria di acara Sidang Paripurna Terbuka Majelis Wali Amanat (MWA) yang digelar di IPB, Kamis 11 Desember 2025

Arif Satria tidak ingin penerusnya hanya bekerja dalam mode autopilot. Ia menantang Dr. Alim Setiawan Slamet untuk tidak sekadar melanjutkan program lama, tetapi menciptakan lompatan inovasi baru.

Salah satu PR besar yang belum tuntas adalah mengukuhkan posisi IPB sebagai pemimpin inovasi di negara-negara selatan (Global South Leadership).

"Yang pertama global south leadership innopereneurship. Ini yang belum selesai, banyak yang sudah kita sambangi soal inovasi perguruan tinggi di negara dunia. Karena kita sudah melakukan inovasi yang sudah berjalan. Saya yakin dikemimpinan pak alim ini untuk Global South Leadership bisa terwujud," tegas Arif.

Tak berhenti di situ, visi ekspansi internasional IPB semakin nyata. Arif membocorkan rencana besar untuk membuka cabang IPB di negeri jiran, Malaysia. Komunikasi dengan pemerintah setempat sudah terjalin, namun eksekusinya kini berada di tangan Dr. Alim.

"Semoga IPB ini bisa berdiri di negara lain. Kita juga sudah membahas akan membuka IPB di malaysia, sudah berkomunikasi juga dengan pemerintah disana, tapi belum terlaksana, semoga dengan adanya pak alim ini bisa melanjutkan kedepannya agar bisa terwujud," tambahnya.

Baca Juga: Jantung Ekonomi Mahasiswa IPB Terancam Digusur: Bara di Ujung Tanduk, Pedagang dan Mahasiswa Gelisah

Arif mengungkapkan adanya komitmen dana jumbo untuk pembangunan tahap 3 IPB University.

"Pembangunan IPB University. Pembangunan IPB tahap 3 ini, alhamdulillah ada Rp3,1 triliun untuk IPB semoga komitmen ini bisa diwujudkan, pengadaan sudah dilakukan 2026, ada beberapa hal dalam anggara itu. IPB nanti kedepan akan punya pusat riset soal ketahanan pangan," jelasnya.

Menutup pesannya, Arif Satria mengingatkan bahwa transformasi fakultas seperti yang telah dilakukan pada Sekolah Teknik dan Teknologi harus terus berjalan. Ia berpesan agar Dr. Alim berani bermimpi besar.

"Saya berharap pak Alim ini tidak hanya melanjutkan, tapi harus ada mimpi baru, karena energi baru ini bisa mewujudkan mimpi itu," pungkas Arif.

Load More