SuaraBogor.id - Kepala Dinkes Kabupaten Bogor, drg Mike Kaltarina mengatakan, ada sebanyak 117 orang keracunan usai menghadiri acara pengajian di Pondok Pesantren Sirojul Falah, Desa Pangradin, Kecamatan Jasinga, Senin (13/3) malam.
Mike sapaan akrabnya mengatakan, bahwa saat ini ada 43 orang dirawat di Puskesmas Jasinga Bogor.
"Ada 117 orang keracunan. Rawat inapnya nambah dua orang, jadi total ada 43 orang dirawat di Puskesmas Jasinga," katanya.
Ia menjelaskan, jumlah orang yang mengalami gejala keracunan itu terus bertambah dari Senin malam hingga Selasa (14/3) sore.
Untuk itu, Dinkes Kabupaten Bogor pun membuka posko pelayanan di Kantor Desa Pangradin.
Namun, katanya, Dinkes Kabupaten Bogor belum menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) karena penyebab keracunan terhadap ratusan orang di Desa Pangradin belum diketahui secara pasti.
"Ini statusnya KLB terduga, karena hasil laboratoriumnya belum, karena kejadiannya lebih dari standarnya, lebih dari dua (orang)," katanya.
Dinkes Kabupaten Bogor, kata dia, sudah mengirim sample makanan yang dikonsumsi dalam acara pengajian ke Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) milik Kementerian Kesehatan untuk mengetahui kandungan yang ada pada makanan tersebut.
"Langkah selanjutnya, sampel makanannya itu dibawa ke laboratorium BBTKLPP, tim kita juga dari Dinkes turun juga ke lokasi yang kemarin digunakan Rajaban (pengajian)," kata Mike Kaltarina.
Baca Juga: Ratusan Warga Jasinga Bogor Keracunan Usai Acara Pengajian
Sementara, Kepala Puskesmas Jasinga, dr Noor Alya menjelaskan bahwa rata-rata masyarakat yang keracunan menhalami gejala muntah, demam, diare, dan kepala pusing. Mereka mulai berdatangan ke puskesmas pukul 19.00 WIB.
"Di lapangan juga ada yang pantau sampai pendataan dan sample makanan kami kumpulkan dibawa ke Dinkes seperti sate, telur bumbu balado, pepes ikan, untuk sop sudah pada habis," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Sentilan Keras Eva Marthiana untuk Pengurus dan Kader PKK Bogor: Jaga Ucapan, Jangan Arogan
-
Gelombang Kecaman Publik dan Pertanyaan untuk Pemerintah Soal MBG
-
Kisah Haru dari Citeureup Bogor yang Mengguncang Panggung Internasional
-
Wabup Bogor Ajak ASN Teladani Rasulullah: Kunci Peningkatan Pelayanan dan Soliditas Daerah
-
Ultimatum Menkeu Purbaya: Bank BUMN Diguyur Rp200 T, Dilarang Cuma Santai-santai Beli Obligasi