SuaraBogor.id - Aksi tawuran pelajar kembali terjadi di wilayah Cianjur, Jawa Barat. Hal tersebut membuat satu orang pelajar SMP tewas akibat terkena bacokan senjata tajam.
Informasi yang didapat, aksi tawuran pelajar tersebut terjadi Jumat (18/8/2023) di wilayah Sukaluyu, Kabupaten Cianjur.
Kapolsek Sukaluyu AKP Yayan Suharyana saat dihubungi dari Cianjur, Sabtu, mengatakan aksi tawuran antara pelajar yang masih duduk di bangku SMP itu berawal dari saling ejek di media sosial.
Saling ejek itu, ujar dia, kemudian berujung kepada pembuatan janji untuk bertemu guna melakukan aksi tawuran di Jalan Raya Cibogo, Kecamatan Sukaluyu.
"Korban atas nama Samsul bersama lima orang temannya sudah menunggu di lokasi yang dijanjikan, sedangkan dari sekolah lain datang lebih dari 10 orang, sehingga korban dan temannya menjadi bulan-bulanan siswa lain yang saling membekali diri dengan senjata tajam," katanya.
Korban mengalami luka bacok di bagian leher, sedangkan empat orang temannya berhasil melarikan diri, pelaku yang melihat korban bersimbah darah akhirnya melarikan diri. Warga yang mendapati korban langsung membawanya ke puskesmas terdekat guna mendapat pertolongan medis.
Korban menghembuskan napas terakhirnya setelah dirujuk ke RSUD Sayang Cianjur karena luka yang diderita cukup parah dan banyak kehilangan darah. Selanjutnya, jasad korban dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan.
"Saat ini beberapa orang dari pelaku sudah kami amankan, beberapa orang lainnya masih dalam pengejaran petugas. Pihaknya mencatat beberapa orang dari pelaku merupakan siswa SMA," katanya.
Pihaknya meminta orang tua yang memiliki anak yang masih duduk dibangku sekolah agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak setelah pulang sekolah agar tidak terlibat dalam kegiatan yang dapat merugikan dirinya dan orang lain.
Baca Juga: Hendak Tawuran Saat Hari Kemerdekaan, 71 Pelajar di Medan Diamankan Polisi
"Kami juga akan meningkatkan patroli saat pulang sekolah dan ke sejumlah titik yang kerap dipakai untuk melakukan aksi tawuran. Bagi para orang tua, kami meminta untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap anaknya," kata Yayan Suharyana. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Korban Pencurian Syok, Uang Rp50 Juta Barang Bukti di Kejaksaan Tak Bisa Diambil
-
Bogor Kuatkan Pendidikan Karakter, Gerakan Seribu Kata Positif Masuk Sistem Pembelajaran
-
80 Tahun Kemerdekaan: Refleksi dan Proyeksi untuk Indonesia yang Lebih Sejahtera
-
DPRD Kota Bogor Tuntaskan Pembahasan KUA-PPAS 2026 di Tingkat Komisi
-
Sosialisasikan Raperda Ekraf, DPRD Kota Bogor Dorong Kebangkitan Industri Kreatif