SuaraBogor.id - Akhirnya, transportasi Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek resmi beroperasi dan dibuka untuk umum, Stasiun Harjamukti Depok menjadi salah satu stasiun yang menjadi buruan penumpang.
Menurut Kepala Stasiun LRT Harjamukti, Fitri Anom sejak pertama kali dibuka diperkirakan sudah seratus penumpang yang naik LRT, tentu jumlah tersebut akan terus bertambah sampai malam.
"Sudah sekitar seratus orang yang naik LRT, tapi masih terus bertambah," kata Anom sapaan Fitri Anom, Senin (28/8).
Menurutnya, LRT yang ke Stasiun Harjamukti datang setiap 20 menit sekali, dan menurutnya waktu tempuh dari Stasiun Harjamukti ke Stasiun Dukuh Atas memakan waktu 45 menit.
Dia mengatakan dihari pertama beroperasinya LRT sebagian besar penumpang masih coba-coba, tapi ada juga yang sudah mulai berangkat kerja dengan menggunakan LRT
"Dihari pertama penumpang masih banyak yang hanya coba-coba. Tapi ada juga yang berangkat kerja, mereka membandingkan LRT dengan transportasi lain," kata Anom.
Salah satu penumpang, warga Cimanggis, Audrey (20) mengaku senang bisa mencoba LRT. "Ini baru pertama kali, seru sih. Di dalam juga nyaman," kata Audrey.
Dia sengaja menggunakan LRT karena ingin mencoba transportasi baru itu dari Stasiun Harjamukti. "Tadi saya berangkat kuliah, sekalian aja coba LRT, ternyata seru juga," kata Audrey.
Hanya dia mengeluhkan minimnya kursi di lingkungan stasiun, sehingga sulit untuk istirahat di stasiun. "Kursinya kayanya kurang ya, kasihan kalau ada yang berusia lanjut," tukas Audrey.
Baca Juga: Fakta Baru Kasus Pembunuhan Mahasiswa UI, Altafasalya Ardnika Basya Sudah Gelap Mata
Perhatikan Kartu Yang Digunakan
Lintas Raya Terpadu (LRT) baru saja beroperasi, sehingga masih ada penyesuaian dengan teknologi yang ada dengan lara penumpang, terlebih kartu yang akan digunakan penumpang.
Menurut Kepala Stasiun LRT Harjamukti, Fitri Anom mengatakan, warga sangat antusias untuk mencoba transportasi LRT. Namun, warga juga perlu memperhatikan kartu yang akan digunakan untuk menjajal transportasi dengan teknologi modern tersebut.
Anom mengatakan, dihari pertama ada beberapa penumpang yang kesulitan menggunakan kartu prabayar untuk naik LRT. Sehingga warga harus menyesuaikan dengan teknologi yang ditetapkan pada sistem pelayanan LRT.
"Ada penumpang yang kesulitan men-tap kartu, mungkin kartunya model lama, sehingga tidak bisa digunakan," kata Anom.
Jika memang tidak bisa digunakan penumpang bisa membeli kartu baru di loket isi ulang saldo. Dia mengatakan penumpang bisa membeli kartu dengan harga Rp 30 ribu, dan bisa menambahkan saldo sesuai dengan keinginan penumpang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
Masih Layak Beli Honda Jazz GK5 Bekas di 2025? Ini Review Lengkapnya
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
Layak Jadi Striker Utama Persija Jakarta, Begini Respon Eksel Runtukahu
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
Terkini
-
Bekingan PTPN Tak Berguna, Menteri LHK Ultimatum 13 Perusahaan di Puncak: Bongkar atau Penjara
-
Monumen Helikopter Puma SA 330: Ikon Sejarah dan Kebanggaan Baru di Jantung Bogor
-
Harga HP Samsung Spesifikasi Terbaik
-
Modal HP Doang! 3 Aplikasi Edit Video Terbaik Bikin Konten Kamu Naik Kelas
-
Jalan yang Ditinggalkan 79 Tahun Akhirnya Tersentuh! Bupati Bogor Rela Pangkas Anggaran