SuaraBogor.id - Kabut tebal yang menyelimuti kawasan Puncak, Bogor, pada Minggu (27/7/2025) seolah menjadi saksi bisu sebuah ultimatum keras dari pemerintah.
Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol, turun langsung ke lapangan, bukan untuk berwisata, melainkan untuk memastikan 13 perusahaan nakal yang merusak lingkungan mematuhi perintah pembongkaran paksa.
Ancaman yang dilontarkan bukan kaleng-kaleng, bongkar bangunan ilegal Anda sekarang, atau bersiaplah merasakan dinginnya lantai penjara.
Aksi tegas ini menargetkan sejumlah bangunan milik perusahaan yang ironisnya tergabung dalam Kerja Sama Operasional (KSO) dengan BUMN, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 2.
Ini menjadi sinyal kuat bahwa era main mata dengan perusak lingkungan, sekalipun berlindung di balik nama besar, telah berakhir.
Menteri Hanif Faisol mengatakan, ke-13 perusahaan tersebut telah menerima sanksi dan kini waktu mereka untuk bertindak secara sukarela telah habis.
"Hari ini saya memastikan bahwa unit-unit usaha yang menjadi bagian dari KSO PTPN I Regional 2 telah melakukan pembongkaran," kata Hanif Faisol saat meninjau langsung proses pembongkaran di Cisarua kepada wartawan, Minggu 27 Juli 2025.
Pemerintah tidak memberikan ruang lagi untuk negosiasi. Sanksi administratif berupa perintah pembongkaran telah dilayangkan sejak 20 Juli 2025.
Dengan batas waktu yang telah lewat, kesabaran pemerintah pun ada batasnya. Menteri Hanif menegaskan bahwa negara akan turun tangan jika para pengusaha ini masih membandel.
Baca Juga: Monumen Helikopter Puma SA 330: Ikon Sejarah dan Kebanggaan Baru di Jantung Bogor
"Jika hasil peninjauan minggu ini menunjukkan masih ada yang belum membongkar atau belum memulai, maka KLHK akan turun langsung membantu proses pembongkaran," tegasnya.
Pernyataan ini bukan gertak sambal. Penegakan hukum lingkungan di kawasan Puncak menjadi prioritas mengingat perannya yang vital sebagai daerah resapan air untuk Jakarta dan sekitarnya, serta tingginya risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor akibat alih fungsi lahan yang serampangan.
Bagi perusahaan yang masih berani menguji keseriusan pemerintah, konsekuensinya jauh lebih berat daripada sekadar kehilangan bangunan. Menteri Hanif Faisol secara eksplisit mengibarkan bendera perang hukum pidana.
Ia memperingatkan bahwa perusahaan yang tidak menunjukkan itikad baik akan diseret ke meja hijau dengan ancaman hukuman yang serius.
"Kepada perusahaan yang belum melaksanakan pembongkaran, kami akan proses hukum sesuai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Pasal 114. Ancaman hukumannya adalah pidana penjara paling singkat satu tahun," tandas Hanif Faisol.
Berita Terkait
-
Monumen Helikopter Puma SA 330: Ikon Sejarah dan Kebanggaan Baru di Jantung Bogor
-
Jalan yang Ditinggalkan 79 Tahun Akhirnya Tersentuh! Bupati Bogor Rela Pangkas Anggaran
-
Penampakan 130 Lapak PKL Cisarua Bogor Dibongkar
-
Penyebar Hoaks Video Mesum di Stadion Pakansari Dipertemukan dengan Pemeran Asli
-
Butuh Dana Cepat? Ini Daftar Lokasi ATM 24 Jam Terdekat di Dramaga Bogor
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kades Cikuda Parungpanjang Ditahan Polres Bogor, DPMD Gelar Rapat Darurat Bahas Nasib Jabatan!
-
Tak Hanya Olahraga, CFD Tegar Beriman Siap Jadi Pendorong Roda Ekonomi Baru Cibinong
-
Awas! Akses Jalan di Bendung Katulampa Ditutup Parsial, Ada Perawatan Krusial Antisipasi Banjir
-
Mengapa Warga Rela Pindah dari Depok ke Cibinong Saat CFD? Ternyata Ini 'Racun' Jalan Tegar Beriman
-
Kantor Desa Digembok Warga! Protes Keras Janji Palsu Kepala Desa Bojong Kulur