SuaraBogor.id - SuaraBogor.id - Aksi perundungan atau bullying yang terjadi pada siswi SMP di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) mendapat perhatian serius dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah.
Siti mengimbau para orang tua agar memperhatikan anaknya. Ia juga mengaku sudah berkoordinasi dengan bidang SMP untuk menindaklanjuti kasus tersebut.
"Sudah dikoordinasikan dengan Bidang SMP untuk ditindaklanjuti. Ya kita akan mediasi," kata Siti saat dihubungi, Rabu (1/11/2023).
Terkait insiden bullying siswa SMP di Depok, ia juga meminta para orang tua harus terus memantau dan berkomunikasi dengan anaknya, termasuk juga guru di sekolah.
"Siswa siswi juga ada masalah, mohon bisa dikomunikasikan dengan baik sesama teman. Jika perlu bisa minta bantuan orang tua atau guru untuk membantu menyelesaikan masalah. Sikap saling menghormati dan menghargai harus dipegang," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok itu.
Menurutnya, profil pelajar Pancasila, tidak sekedar teori tapi harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Menurutnya pelajar Profil Pancasila, adalah pelajar yang terbangun utuh keenam dimensi pembentuknya. Dimensi ini antara lain, Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; Mandiri; Bergotong-royong; Berkebinekaan global; Bernalar kritis; dan Kreatif.
Sebelumnya diberitakan, Pelaku perundungan alias bullying siswi SMP di Depok Jawa Barat (Jabar) yang juga merupakan remaja perempuan ditangkap jajaran Polres Metro Depok.
Pelaku berinisial MIK (16) itu diamankan polisi setelah video bullying terhadap korban yang merupakan siswi SMP berinisial ARN (14) viral di media sosial.
Baca Juga: Tangan Patah hingga Harus Dioperasi, Guru di Sukabumi Diduga Minta Korban Bullying Tutup Mulut
Wakasat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Markus Simare Mare mengatakan, pihaknya telah mengamankan ABG tersebut atas kasus dugaan bullying atau penganiayaan anak di bawah umur.
Kata Maremare, peristiwa bullying atau penganiaayaan yang terjadi di Gang Tolib Rt 03/04, Bedahan, Sawangan, Kota Depok, Sabtu, (28/10/2023) lalu itu berawal dari perselisihan di antara korban dan pelaku.
Berita Terkait
-
13 Dokumen Wajib SPMB Jabar, Auto Gagal Jika Tidak Dilengkapi
-
Hotline Aduan SPMB Jabar 2025
-
Jadwal SPMB Jabar 2025 Tahap 1 dan 2: Jalur Afirmasi, Domisili, Mutasi dan Prestasi Akademik
-
Tangis Haru Iringi Pelepasan Para Siswa dari Program Barak Militer di Depok
-
Daftar Sekolah Skema Rayonisasi SPMB Jabar 2025, Depok Bisa Sekolah Jakarta
Terpopuler
- 3 Tempat Netral yang Lebih Cocok Jadi Tuan Rumah Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Drawing Round 4 Kualifikasi Piala Dunia: Timnas Indonesia Masuk Pot 3, Siapa Lawannya?
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Berdesain Mewah: Harga Mulai Rp 60 Jutaan
- Striker Langganan STY Tak Dipanggil Patrick Kluiver Berakhir Main Tarkam
- 5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
Pilihan
-
Kisah Pilu dari Ngaran Krajan: Kampung Juru Kunci Candi Borobudur yang Digusur dan Dilupakan
-
Bau Busuk Pantura, Petani Tambak Demak Merugi Puluhan Juta: Limbah Pabrik Bunuh Ribuan Ikan!
-
Timnas Indonesia Dilumat Jepang, Media Korsel: Penak Jaman STY Toh?
-
Update Ranking FIFA Timnas Indonesia, Turun Usai Dibantai Jepang!
-
4 Motor Baru QJMotor Meluncur Sekaligus Minggu Ini di Indonesia, Ada Pesaing Yamaha Aerox?
Terkini
-
Surat Al-Baqarah Ayat 1-5: Arab, Latin dan Artinya Lengkap
-
DANA Kaget: Buruan Klaim Saldo Gratisnya, Tips Jitu & Link Aktif di Sini
-
Siapa Cepat Dia Dapat! Link DANA Kaget Malam Ini, Langsung Bisa buat Bayar Cicilan
-
Pencari Kerja Merapat! Ini Daftar 5 Perusahaan di Bogor yang Buka Lowongan
-
Drama Dugaan Perselingkuhan ASN Sampai ke Tangan Bupati Bogor, Anak Korban Minta Keadilan