Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Selasa, 21 November 2023 | 10:51 WIB
Ruas jalan di wilayah Gunungsindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sering dilalui truk pengangkut hasil pertambangan. [ANTARA/M Fikri Setiawan]

SuaraBogor.id - Ribuan warga dari Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menggelar aksi turun ke jalan untuk menuntut agar pemerintah segera merealisasikan jalur tambang.

Mereka (Ribuan Warga) turun ke jalan untuk melakukan aksi demonstrasi menyikapi permasalahan salah satunya jalur khusus tambang di Parungpanjang.

Aksi itu dilakukan pada Senin (20/11/2023) kemarin yang dilakukan di depan Kantor Kecamatan Parungpanjang, Jalan Muhamad Toha.

Ada 11 poin penting tuntutan warga di Parungpanjang kepada pihak Pemerintah.

Baca Juga: Lamban Tangani Kasus KDRT, Polres Bogor Copot dua Anggota Polisi

11 tuntutan warga Parungpanjang itu adalah;

-Segera merealisasikan jalur khusus tambang
-Perbaikan jalan rusak
-Penyediaan kantung parkir kendaraan tambang
-Penegakan jam operasional jalur tambang
-Penambahan anggota Dishub guna pengawasan lalu lintas kendaraan.
-Mendesak Muspika Parungpanjang bertanggungjawab mengawal Perbup 120 tahun 2021.
-Membuat timbangan angkutan
-Menindak sopir tembak dibawah umur
-Menangkap oknum pelaku pungli
-Memeriksa kendaraan tak layak pakai
-Menambah portal pembatas jalan.

Mengutip dari Metropolitan -jaringan Suara.com, Tb. Ule Suleman, salah satu tokoh warga Parungpanjang mengatakan bahwa berbagai tuntutan tersebut sudah disampaikan langsung pada Pj. Gubernur Jabar Bey Machmudin yang datang ke Parungpanjang, Minggu (19/11).

"Ya poin - poin utama seperti jalan khusus tambang, penegakan dan revisi Perbup 120 jam operasional, perbaikan jalan dan pemasangan portal sudah disampaikan. Hari ini aksi demo Parungpanjang Bersatu ini memperkuat tuntutan tersebut," ungkapnya.

Pernyataan cukup berbeda justru disampaikan oleh Candra Aji salah satu koordinator aksi.

Baca Juga: Kesal Sering Dapat Kabar Istrinya Selingkuh, Suami di Parungpanjang Bogor Lakukan KDRT

Menurutnya, aksi warga Parungpanjang Bersatu ini mengalami deadlock karena tak ada hasil dan jawaban dari pihak pemerintah khususnya Pemerintah Kecamatan Parungpanjang.

"Tadi Camat Parungpanjang tidak menemui kami, tak ada jawaban yang pasti. Jadi aksi ini tidak ada hasilnya dan mungkin saja kami akan lanjutkan nanti," cetusnya.

Load More