SuaraBogor.id - Hujan lebat disertai angin kencang terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten dan Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/11) malam.
Akibatnya tinggi muka air (TMA) Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa, Kota Bogor naik hingga 160 cm hingga ditetapkan sebagai siaga 2.
Menurut petugas jaga Bendung Katulampa, Muhammad Jaenudin ketinggian air mencapai 160 cm. Bendung Katulampa berstatus Siaga 2 malam ini.
"Tinggi muka air 160 centimeter, jadi bendungan katulampa siaga dua pada pukul 20:15 WIB," kata Jaenudin.
Kenaikan ketinggian air tersebut berlangsung cepat. Karena pukul 19.42 siaga 3, dengan ketinggian air masih berada di angka 130 cm dengan status Siaga 3.
Aliran air dari Bendung Katulampa itu akan mengalir ke wilayah Depok, sampai Jakarta dalam beberapa jam ke depan. Sehingga warga yang berada di aliran Sungai Ciliwung, sepeti Kota Depok dan Jakarta diimbau waspada.
Jakarta Barat Simulasi Kesiapsiagaan Jelang Musim Hujan
Mengutip dari Antara, Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) menyimulasikan kesiapsiagaan menjelang musim hujan di Waduk Perumahan Citra 8, Kelurahan Pengadungan, Kalideres.
"Simulasi agar pihak terkait dan masyarakat dapat mengantisipasi dan menyiasati jika terjadi banjir," kata Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto.
Ia menjelaskan, sejumlah titik rawan genangan yang harus diantisipasi antara lain untuk Cengkareng di Rawa Buaya, Duri Kosambi, termasuk di Kebon Jeruk.
"Jalan Panjang itu menjadi titik rawan genangan saat musim-musim hujan. Nah, simulasi ini untuk bisa siasati itu," ungkapnya.
Uus menyebut, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim hujan akan terjadi mulai pekan kedua Februari 2024.
Oleh karena itu, lanjut dia, simulasi kesiapsiagaan menjelang musim hujan tersebut sekaligus menjadi simulasi pengamanan kotak suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakbar.
"Termasuk juga disinergikan dengan simulasi kegiatan KPU dalam rangka pengamanan kotak suara pada saat terjadi musim hujan. Jadi, misalnya terjadi banjir, bagaimana pengamanan kotak suara yang ada di wilayah," ungkap Uus.
Uus menuturkan bahwa berdasarkan informasi BMKG yang menyatakan bahwa puncak musim hujan akan terjadi pekan kedua Februari atau bertepatan dengan hari pemungutan suara, maka pengamanan logistik Pemilu dari KPU mesti ditingkatkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
BRI Perkuat Tata Kelola dan Akselerasi Kinerja Tahun 2026
-
Kinerja Solid, BRI Bagikan Dividen Interim 2025
-
Warga Harapanjaya Dapat Banpang, Ketua IPSM Cibinong: Jangan Terlena Bansos, Harus Bangkit
-
Lebih dari 40 Titik Terdampak Bencana di Sumatra Dapat Sentuhan BRI Peduli
-
Avanza Ringsek Terjepit Truk di Jalan Raya Bogor, Sopir Sempat Mencoba Kabur