Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 04 Desember 2023 | 18:50 WIB
Warga berada di depan rumah yang roboh akibat gempa di Kampung Selakawung Tengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). [ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc].

SuaraBogor.id - Setahun sudah Gempa Cianjur, Jawa Barat telah berlalu. Namun, banyak kisah miris pada peristiwa tersebut, seperti banyaknya korban jiwa hingga dugaan adanya penggelapan dana donasi gempa oleh Pemerintah Kabupaten Cianjur.

Belum lama ini, Direktur Kajian Publik Cianjur Riset Center, Anton Ramadhan, mengungkapkan bahwa ada sebelas instansi pemerintah yang telah menyumbang dana untuk korban gempa Cianjur pada 21 November 2022.

Namun, dalam rekapitulasi data, donasi dari instansi-instansi tersebut tidak tercatat.

Salah satu contoh adalah donasi dari Korpri Kabupaten Kuningan sebesar Rp 108.134.000 yang diserahkan secara simbolis kepada Sekda Cianjur, Cecep Alamsyah, pada Selasa (6/12/2022).

Baca Juga: Bus Rombongan Mahasiswa dari Jakarta Terguling di Ciloto Cipanas, Belasan Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Namun, dalam laporan donasi yang dibuat oleh Pemda Kabupaten Cianjur, donasi tersebut tidak tercantum.

“Kabupaten Bandung juga menyumbang sebesar Rp. 537.452.500 yang langsung diterima secara simbolis oleh pemerintah kabupaten Cianjur. Ada bukti foto penerimaan donasi tersebut,” ujar Anton pada Kamis (16/11/2023).

Namun, Bupati Cianjur, Herman Suherman, membantah dugaan tersebut.

“Saya yakin tidak ada unsur korupsi dalam dana donasi gempa. Dana tersebut diawasi oleh seluruh porkopimda Cianjur dan saat ini sedang dalam pemeriksaan BPK,” ujarnya dikutip dari CianjurToday -jaringan Suara.com, (4/12/2023).

Ia juga menjelaskan bahwa donasi dari Kabupaten Bandung sebesar 500 juta rupiah itu tercatat, namun dirinci.

Baca Juga: Ditetapkan Pj Gubernur Jabar, Ini Besaran Angka UMK Bogor, Depok dan Cianjur

“Jadi, bukan tidak tercatat, tapi semua tercatat dan dirinci. Saya yakin tidak ada yang dikorupsi,” tegas Herman.

Load More