SuaraBogor.id - Desa di Kabupaten Cinajur, Jawa Barat diminta untuk menganggarkan Cadangan Pangan Pemerintah Desa alias CPP Desa dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).
Pemkab Cianjur merekomendasikan CPP Desa itu dianggarkan dari APBDes setiap tahunnya. Hal tersebut diungkapkan Asisten Daerah (Asda) II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Cianjur, Budhi Rahayu Toyib.
Budhi Rahayu Toyib mengungkapkan, minimal satu desa menyiapkan 1 ton beras CPP Desa untuk mengantisipasi terjadinya rawan pangan di Kabupaten Cianjur khususnya di tataran desa.
"Kami sedang melakukan pendataan desa yang sudah memasukkan CPP Desa beras ke dalam APBDes sebagai upaya ketahanan pangan penyediaan beras, karena hal tersebut perlu dilakukan sebagai langkah pengamanan," katanya dikutip dari ANTARA, Sabtu (24/2/2024).
Menurutnya, program tersebut seharusnya sudah berlangsung sejak tahun 2021, karenanya ia berharap tahun ini seluruh desa sudah menerapkan program CPP Desa beras dalam APBDes, terlebih di wilayah yang rawan pangan.
Saat pendataan, jika ada desa yang belum menganggarkan, pihaknya akan mendorong agar di APBDes perubahan dapat dimasukkan program khusus ketahanan pangan beras.
"Berbagai upaya antisipasi kerawanan pangan di Cianjur dilakukan pemerintah daerah, termasuk mendorong pemerintah desa yang belum memasukkan program CPP Desa beras dalam APBDes murni dapat dimasukkan dalam anggaran perubahan," ungkapnya.
Sementara, terkait ketersediaan beras di Cianjur hingga kini, masih aman sampai dengan tiga bulan ke depan, setelah pihaknya berkoordinasi dengan Bulog Cianjur, dimana Cadangan Beras Pemerintah (CBP) terus ditambah jumlahnya dengan total stok 5.500 ton.
"Kami juga meminta dinas terkait untuk membuat laporan perkembangan harga dan stok pangan setiap harinya, terutama menjelang masuknya bulan puasa, sehingga ketika terjadi kekosongan dapat dilakukan berbagai langkah termasuk mengeluarkan stok CBP," ujarnya.
Berita Terkait
-
Menteri PPPA Jenguk 13 Anak Demonstran di Cirebon, Tegaskan Keadilan Restoratif Wajib Diterapkan
-
Bangunan SMKN 1 Cileungsi Ambruk, Puluhan Siswa Terluka
-
7 Fakta di Balik Revolusi Pilkades: Dari Daftar Online Hingga E-Voting Anti Curang
-
Ibu dan 2 Anak Tewas di Bandung, KPAI: Peringatan Serius Rapuhnya Perlindungan Keluarga
-
Aturan Baru Pilkades? Calon Kades Daftar Online Hingga E-Voting Untuk Cegah Kecurangan
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Bukan Cuma Musibah, Ini 3 Fakta Mengerikan di Balik Ambruknya Sekolah di Bogor
-
Lagi, Sekolah di Bogor Ambruk! Alarm Bahaya Kualitas Bangunan Mengancam Nyawa Siswa
-
Ketua DPRD Apresiasi Kegiatan RRI Fest Bertema Lebih Sehat, Lebih Hijau, Lebih Berbudaya
-
Detik-detik Horor di SMKN 1 Cileungsi: Atap Ambruk Saat Belajar, Puluhan Siswa Dilarikan ke RS
-
DPRD Kota Bogor Tutup Masa Sidang ke-3 Tahun 2025, Sampaikan Laporan Kinerja dan Reses