SuaraBogor.id - Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat meminta pihak sekolah tidak mengambil langkah damai untuk kasus dugaan pencabulan di SMPN 1 Cigombong yang dilakukan di ruang Bimbingan Konseling (BK).
Wakil Ketua KPAD Kabupaten Bogor, Waspada menyebut pihak korban meminta pelaku yang merupakan oknum guru agama berinisial E itu diproses secara hukum.
"Kita juga sudah bertemu dengan korban, secara terang-terangan korban minta pelaku dipenjara, kemudian orang tuanya juga sepakat tidak akan mengambil langkah damai, karena orang tuanya juga ingin pelakunya dipenjara demi masa depan anak," kata Waspada, Senin (26/2/2024)
Kepada pihak sekolah, kata Waspada, KPAD meminta untuk terbuka terkait kasus ini, dan tidak mengambil langkah damai.
Baca Juga: Pria di Bogor Nekat Lompat dari Tebing Demi Hindari Tanggung Jawab USG
"Kami mohon kerjasama dari sekolah, siapapun yang minta damai atau ngajak berdamai pihak sekolah bisa bekerjasama dengan kami untuk menolak," terangnya.
Jika pencabulan ini terbukti, KPAD pun meminta kasus ini untuk ditindaklanjuti hingga pelaku dipidana, sesuai mandat undang-undang.
"Kita sepakat bahwa kasus ini kita selesaikan (sesuai hukum yang berlaku) dan pihak sekolah pun malu supaya kasus bisa diselesaikan dan nama sekolah bisa diperbaiki," tutup dia.
Sebelumnya, kasus pelecehan seksual kembali terjadi di daerah Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kali ini berlokasi di wilayah Bogor Selatan.
Kasus pelecehan seksual yang baru terjadi ini diduga dilakukan oknum guru di Bogor. Seontak saja mendapatkan sorotan dari warga sekitar.
Bahkan, sejumlah warga langsung mendatangi sekolah yang diduga menjadi tempat oknum guru cabul beraksi kepada siswinya.
Berdasarkan informasi yang didapat, sejumlah warga itu memprotes adanya dugaan pelecehan seksual yang dialami seorang siswi, oleh oknum guru agama berinisial EM.
Oknum guru itu tersebut diduga mencabuli siswi SMPN 1 Cigombong tersebut di ruang bimbingan dan penyuluhan (BP), saat jam mengajar.
Korban seketika berteriak dan didengar para siswa-siswi lainnya. Sehingga membuat ramai sekolah tersebut.
Kepala SMP Negeri 1 Cigombong, Rozali membenarkan pihaknya didatangi warga terkait dugaan pelecehan seksual yang dialami muridnya. Dia juga menyayangkan adanya peristiwa tersebut.
“Saya selaku kepala sekolah sangat menyayangkan perihal yang terjadi di sekolah kami, padahal kami sudah melakukan pembinaan sebulan sekali kepada tenaga pendidik,” ucapnya, kepada wartawan belum lama ini.
Kontributor : Egi Abdul Mugni
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
Pilihan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
-
Bukan Patrick Kluivert, Ini Pelatih yang akan Gembleng Mauro Ziljstra dalam Waktu Dekat
-
Tewas di Usia Muda, Diogo Jota Baru Menikah 2 Minggu Lalu, Tinggalkan 3 Anak
Terkini
-
5 Mobil Bekas Terlaris di Indonesia dengan Harga di Bawah Rp 100 Juta, Cek Daftarnya di Sini
-
Ingin Kuliah Gratis? Ini Daftar Lengkap Beasiswa Yang Bisa Kamu Kejar: Siap Wujudkan Mimpimu
-
Panduan Lengkap Memilih Pemanas Air yang Tepat untuk Rumah
-
Rekomendasi Mobil Bekas Murah untuk Pekerja Gaji Bulanan Rp5 Juta
-
MLBB Lovers Merapat! Kode Redeem Spesial 3 Juli 2025 Hadir: Dapatkan Item Langka Gratis