SuaraBogor.id - Bupati Bogor Rudy Susmanto baru saja menggebrak meja birokrasi dengan merombak 7 posisi pejabat eselon II. Namun, langkah ini terasa seperti pekerjaan setengah jalan.
Di balik 7 nama yang dilantik, ada 7 kursi kepala dinas lain yang tak kalah strategis justru dibiarkan kosong.
Ini bukan sekadar masalah administrasi, tapi bisa menjadi ganjalan serius bagi janji percepatan pembangunan.
Mari kita bedah 4 fakta penting di balik PR besar yang menanti Bupati Bogor ini.
1. Gebrakan Awal 7 Pejabat Digeser untuk "Pemanasan Mesin"
Langkah pertama Rudy Susmanto adalah mengisi tiga jabatan kosong dan merotasi empat pejabat lainnya. Nama-nama baru kini mengisi pos Kepala Bappedalitbang, Disnaker, dan Kesbangpol.
Rotasi juga terjadi di pos "basah" seperti Disdagin, Inspektorat, hingga Disdukcapil. Menurut Bupati, ini adalah upaya "pemanasan mesin" birokrasi. "Rotasi dan promosi ini semata-mata untuk percepatan pembangunan," kata Rudy.
2. "PR" Terbesar, Inilah 7 Kursi Panas yang Masih Tanpa Nakhoda
Inilah inti masalahnya. Di saat beberapa pos terisi, tujuh "kursi panas" lainnya justru lowong dan hanya diisi oleh Pelaksana Tugas (Plt). Ini adalah posisi-posisi vital yang menentukan denyut nadi pemerintahan:
Baca Juga: Gebrakan Bupati Bogor di Bulan Agustus: 7 Pejabat Digeser, Tapi...
- Kepala Bappenda: Jantung pendapatan daerah, penentu target pajak dan retribusi.
- Kepala BPKAD: Otak pengelolaan APBD triliunan rupiah. Ironisnya, posisi ini kosong justru karena kepalanya dirotasi.
- Kepala DPKPP: Ujung tombak urusan perumahan dan pertanahan.
- Kepala Disbudpar: Nahkoda sektor pariwisata yang jadi andalan Bogor.
- Kepala DLH: Garda terdepan urusan lingkungan hidup.
- Staf Ahli Bidang Ekonomi & Pembangunan: "Pembisik" strategis bupati.
- Direktur Utama RSUD Ciawi: Manajer utama pelayanan kesehatan publik.
3. Kenapa Ini Jadi Masalah Serius? Efek Domino Kekosongan
Membiarkan 7 pos strategis kosong bisa berbahaya. Seorang Plt memiliki kewenangan terbatas. Mereka tidak bisa membuat kebijakan fundamental, merombak program, atau menandatangani proyek-proyek strategis. Akibatnya:
- Penyerapan Anggaran Melambat: Tanpa kepala dinas definitif, eksekusi program bisa terhambat.
- Target PAD Terancam: Bappenda dan BPKAD yang "pincang" bisa mengganggu stabilitas keuangan daerah.
- Pelayanan Publik Kurang Maksimal: Inovasi dan gebrakan di dinas-dinas tersebut akan mandek.
4. Babak Selanjutnya, Lelang Jabatan Ditunggu Publik
Satu-satunya solusi untuk mengisi kekosongan ini adalah melalui lelang jabatan (open bidding). Proses ini akan menjadi ujian sesungguhnya bagi Bupati Rudy Susmanto untuk mencari talenta-talenta terbaik, baik dari internal maupun eksternal Pemkab Bogor.
Publik kini menunggu seberapa cepat proses ini akan digelar. Sebab, kecepatan mengisi 7 kursi kosong inilah yang akan menentukan apakah "percepatan pembangunan" yang dicanangkan hanya sebatas retorika atau benar-benar bisa diwujudkan.
Tag
Berita Terkait
-
Gebrakan Bupati Bogor di Bulan Agustus: 7 Pejabat Digeser, Tapi...
-
Gerbong Bergerak di Bogor: Bupati Rudy Susmanto Rombak Kabinet, 7 Pejabat Eselon II Digeser
-
Kado Ultah ke-40 Bupati Bogor: 25.000 Pohon Ditanam ASN
-
Pesta Rakyat Kirab Merah Putih Bogor Tercoreng, Komplotan Copet Berseragam Pramuka Beraksi
-
Kirab Bendera 600 Meter dan Pesta Kuliner Gratis 11.111 Porsi Siap Guncang Pakansari Bogor Besok
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Puncak Membara! Warga Korban PHK Siap Gugat Presiden, Janji Menteri Hanif Faisol Cuma Angin Surga?
-
Mengapa Truk Box Itu Gagal Menanjak? Misteri Penyebab Rem Blong di Tanjakan Ciampea Renggut Nyawa
-
Bentrok Kepentingan Tanah Desa vs Utang BLBI, Mendes Yandri Desak Keputusan Berani Pemerintah
-
Membongkar Strategi CIMB Niaga Bogor: Bukan Hanya Pinjaman, Tapi Garansi Bisnis Berkelanjutan
-
Lelang Tanah 800 Hektare Akibat 'Dosa Masa Lalu': Dua Desa Kuno di Bogor Jadi Tumbal Skandal BLBI