SuaraBogor.id - Sebuah gebrakan besar dilakukan Bupati Bogor, Rudy Susmanto, pada Rabu malam di Pendopo Bupati. Belum genap enam bulan menjabat, Rudy langsung menggerakkan gerbong birokrasi dengan melantik tiga pejabat eselon II baru dan merotasi empat lainnya di posisi strategis setingkat kepala dinas.
Langkah ini disebut sebagai upaya setel ulang mesin pemerintahan untuk mengakselerasi pembangunan dan meningkatkan kualitas pelayanan publik di Bumi Tegar Beriman.
Mesin Baru untuk Kejar Target Pembangunan
Dalam sambutannya, Bupati Rudy Susmanto menegaskan bahwa perombakan ini murni didasarkan pada kebutuhan organisasi dan evaluasi kinerja. Tujuannya satu: memastikan program-program prioritas berjalan lebih cepat dan efisien.
"Rotasi dan promosi ini semata-mata untuk percepatan pembangunan Kabupaten Bogor dan meningkatkan kualitas layanan Pemkab Bogor kepada masyarakat," kata Rudy.
Menepis isu politis, Rudy juga memastikan bahwa seluruh proses ini telah melalui prosedur yang ketat dan transparan. Mengingat masa jabatannya yang masih seumur jagung, ia telah mengantongi persetujuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Badan Kepegawaian Negara (BKN), hingga Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk melakukan perombakan ini.
Wajah-Wajah Baru di Posisi Strategis (Promosi)
Tiga jabatan eselon II yang sebelumnya kosong kini diisi oleh wajah-wajah baru yang naik pangkat dari posisi di bawahnya. Pengisian ini sangat krusial karena menyangkut pos-pos vital dalam pemerintahan.
- Kepala Bappedalitbang: Dijabat oleh Bamban Setia Aji. Posisi ini adalah "dapur" utama perencanaan pembangunan daerah.
- Kepala Dinas Ketenagakerjaan: Diisi oleh Nana Mulyana. Tugas berat menanti untuk mengurus isu ketenagakerjaan di wilayah dengan populasi besar.
- Kepala Badan Kesbangpol: Dipercayakan kepada Ferdinando Selmi Pardede. Posisi ini vital untuk menjaga stabilitas politik dan sosial daerah.
Pergeseran Kekuatan: Siapa Pindah ke Mana?
Baca Juga: Kado Ultah ke-40 Bupati Bogor: 25.000 Pohon Ditanam ASN
- Selain promosi, Rudy Susmanto juga melakukan rotasi besar-besaran yang mengubah peta kekuatan di beberapa dinas kunci.
- Mely Kamelia: Dari Kepala BPKAD (pengelola keuangan) menjadi Kepala Disdagin (perdagangan dan industri).
- Arif Rachman: Dari Kepala Disdagin menjadi Kepala Inspektorat, lembaga pengawas internal pemerintah.
- Hadijana dan Renaldi Yushab Fiansyah: Terjadi pertukaran posisi.
- Hadijana dari Kepala Disdukcapil (kependudukan) kini memimpin Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), sementara Renaldi bergerak sebaliknya menjadi Kepala Disdukcapil.
PR Besar Menanti 7 Kursi Kepala Dinas Masih Kosong
Meskipun gebrakan ini cukup signifikan, pekerjaan rumah Bupati Rudy Susmanto dalam menata birokrasi ternyata masih sangat panjang.
Tercatat, masih ada sedikitnya tujuh jabatan eselon II strategis yang masih kosong dan dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt).
Beberapa di antaranya adalah posisi vital seperti:
- Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda)
- Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP)
- Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar)
- Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKAD)
- Direktur Utama RSUD Ciawi
Perombakan kabinet ini jelas baru merupakan babak pertama. Publik kini menanti langkah selanjutnya dari Bupati Rudy Susmanto untuk mengisi kekosongan jabatan tersebut dan membuktikan bahwa "mesin baru" ini benar-benar mampu berlari kencang.
Tag
Berita Terkait
-
Kado Ultah ke-40 Bupati Bogor: 25.000 Pohon Ditanam ASN
-
'Hujan Semen' Kembali Guyur Warga Citeureup, Ini Penjelasan Indocement dan Pemda Bogor
-
Lautan Merah Putih Sepanjang 600 Meter Guncang Bogor, 8.500 Warga Tumpah Ruah di Kirab Kebangsaan
-
Rusak Pesta Rakyat, Ini 4 Fakta Aksi Copet Berseragam Pramuka di Bogor
-
Pesta Rakyat Kirab Merah Putih Bogor Tercoreng, Komplotan Copet Berseragam Pramuka Beraksi
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Puncak Membara! Warga Korban PHK Siap Gugat Presiden, Janji Menteri Hanif Faisol Cuma Angin Surga?
-
Mengapa Truk Box Itu Gagal Menanjak? Misteri Penyebab Rem Blong di Tanjakan Ciampea Renggut Nyawa
-
Bentrok Kepentingan Tanah Desa vs Utang BLBI, Mendes Yandri Desak Keputusan Berani Pemerintah
-
Membongkar Strategi CIMB Niaga Bogor: Bukan Hanya Pinjaman, Tapi Garansi Bisnis Berkelanjutan
-
Lelang Tanah 800 Hektare Akibat 'Dosa Masa Lalu': Dua Desa Kuno di Bogor Jadi Tumbal Skandal BLBI