Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 18 Maret 2024 | 11:20 WIB
Ilustrasi Kisah Dramatis! Nelayan Bertahan 3 Hari di Kapal Terbalik, 1 Hilang.(pixabay)

SuaraBogor.id - Kisah dramatis dialami oleh para nelayan dari Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang berniah melakukan pencarian ikan di perairan Kabupaten Cianjur sejak Kamis (14/3/2024).

Pasalnya, para nelayan tersebut tengah mengalami hal yang tak terduga, selama tiga hari mereka teromabng-ambing karena kapalnya terbalik akibat gelombang tinggi.

Kemudian, para nelayan itu terdampar di Pantai Santolo, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu.

"Ya, perahu nelayan dari Sukabumi yang sedang melaut ke perairan wilayah Cianjur terbalik dan terdampar di Pantai Bobos Santolo, Cikelet," kata Kepala Satpolairud Polres Garut AKP Anang Sonjaya.

Baca Juga: Jadwal Imsak 18 Maret 2024 Untuk Wilayah Cianjur dan Sukabumi

Pihaknya mendapatkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukabumi bahwa ada dua nelayan yakni bernama Carwidi (24) dan Juned (40) warga Pabean Udik, Kabupaten Indramayu, yang hilang saat melaut.

"Hari Sabtu (16/3) kemarin menerima informasi dari BPBD Sukabumi bahwa dua orang nelayan hilang ketika sedang melaut," kata Anang.

Ia menyampaikan informasi dari BPBD tersebut kemudian disebar ke para nelayan di Kabupaten Garut sampai akhirnya diketahui ada seorang nelayan yang terdampar lalu dilakukan pertolongan.

Korban yang terdampar itu, kata Anang, diketahui bernama Carwidi. Sedangkan nelayan satu lagi dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian.

Berdasarkan pemeriksaan Carwidi, lanjutnya, saat sedang memasang jaring kondisi cuaca buruk, angin kencang, dan gelombang besar di perairan Gunung Dua Agrabinta, Kabupaten Cianjur, lalu menghantam perahu mereka sampai terbalik.

Baca Juga: Jadwal Imsak Untuk Wilayah Cianjur dan Sukabumi 17 Maret 2024

"Keduanya bertahan di atas kapal yang terbalik dan terombang-ambing di tengah laut selama dua hari dua malam," katanya.

Berdasarkan keterangan Carwidi, Juned saat terombang-ambing di tengah lautan mengaku tidak mampu bertahan di atas kapal, sampai akhirnya menjauh dan tenggelam, sementara Cariwidi tidak bisa menolongnya karena kondisi gelap.

Sedangkan Carwidi, kata dia, masih tetap bertahan di atas kapal yang terbalik selama tiga hari sampai akhirnya terdampar di Pantai Santolo, Minggu pagi.

"Korban masih di kantor Satuan Polirud Polres Garut untuk memulihkan kondisinya," kata Anang.

Ia mengimbau nelayan di Kabupaten Garut untuk sementara tidak melaut mencari ikan, karena sejak beberapa hari kondisi cuaca ekstrem dengan angin kencang dan gelombang yang tinggi, sehingga membahayakan jiwa manusia.

"Kami mengimbau saat ini nelayan agar jangan dulu melaut karena ombak masih besar," kata Anang. [Antara].

Load More