Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Jum'at, 29 Maret 2024 | 16:27 WIB
Pemasangan rambu pemberhentian angkot listrik di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/3/2024). [ANTARA/Shabrina Zakaria]

SuaraBogor.id - Sebanyak lima Angkutan Kota atau angkot listrik bakal di ujicobakan di Kota Bogor, Jawa Barat. Untuk itu, Pemkot Bogor memasang rambu perhentian angkot listrik tersebut di 10 titik menjelang uji coba pada awal April 2024 lalu.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, pihaknya akan menyiapkan 30 titik pemberhentian angkot listrik yang akan diuji coba di rute Cidangiang-Suryakencana.

Bima Arya memaparkan, rinciannya 20 titik di shelter eksisting, dan 10 titik baru yang dipasang hari ini.

“Ini sejarah bagi Kota Bogor, angkot listrik pertama di Indonesia. Kami akan uji coba lima unit. Jadi ini pertama kalinya angkot tidak berhenti sembarangan,” kata Bima Arya dikutip dari ANTARA, Jumat (29/3/2024).

Bima Arya menjelaskan, lima angkot listrik yang akan dioperasikan menggantikan 10 unit angkot konvensional. Meski demikian, lima unit angkot listrik ini belum bisa diklaim mengurangi kemacetan.

“Tapi nanti kalau ini lancar, uji coba enam bulan, setelah itu kalau lancar maka akan dikonversi semua. Kan nanti ada yang konversi ke Biskita, ada yang jadi angkot listrik,” ungkapnya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Marse Hendra Saputra mengatakan, saat ini ada 30 trayek angkot konvensional di Kota Bogor.

Usai uji coba angkot listrik ini berhasil dilakukan, ke depan trayek lain bisa menggunakan angkot listrik juga.

“Kalau berharapnya semua trayek yang ada di Kota Bogor. Mudah-mudahan ke depan semua trayek bisa menggunakan angkot listrik. Bertahap mungkin, satu-dua,” kata Marse.

Dalam uji coba enam bulan ke depan ini, Marse menyebut, pihaknya akan menghitung berapa ketahanan baterai dan berapa keuntungannya.

Tarif angkot listrik ini senilai Rp5 ribu sekali perjalanan, dengan menggunakan sistem Tap on Bus (TOB) menggunakan kartu pembayaran elektronik.

“Saat ini kan memang karena uji coba. Jadi kan kita supaya sama-sama berhitung bagaimana keuntungan, kelebihan, kekurangannya. Sehingga pada saat nanti kami mengonversikan kepada para pengusaha angkot, itu sudah hal yang baik, dan menguntungkan,” kata Marse pula. (ANTARA)

Load More